Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intip pergerakan saham ESSA, AMRT, hingga PGAS yang melemah di penutupan bursa Kamis (19/9). Ketiga emiten LQ45 menjadi Top Losers saat IHSG sedang menghijau.
Pada Kamis (19/9), saham ESSA (Surya Esa Perkasa Tbk) ditutup melemah. Pada akhir perdagangan, saham ESSA berada di level Rp 800 per saham.
Dibandingkan penutupan pada Rabu (18/9), saham ESSA turun sebesar 1,23% dari Rp 810. Saham ini dibuka lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, yakni di harga Rp 815 per saham.
Selama perdagangan, harga tertinggi yang tercatat adalah Rp 820 dan harga terendah Rp 800, dengan penurunan Rp 10 per saham dalam satu hari.
Baca Juga: IHSG Catat Rekor Baru ke 7.905, Top Gainers LQ45: TOWR, BRPT & BBTN, Kamis (19/9)
Ringkasan Penting:
|
Jika dibandingkan dengan tujuh hari lalu (12 September 2024), harga saham ESSA turun 2,44% dari Rp 820. Sementara itu, dibandingkan setahun lalu (19 September 2023), saham ESSA juga mengalami penurunan sebesar 1,23% dari Rp 810.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham ESSA sebesar Rp 13,50 miliar dengan volume transaksi sebanyak 167.917 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 39, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) 20,77 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 2,16 kali.
Baca Juga: IHSG Menyentuh Rekor 7.898 di Awal Perdagangan Kamis (19/9)
AMRT Turun Lebih dari 1%
Kemudian, ada saham AMRT (Sumber Alfaria Trijaya Tbk) ditutup melemah di level Rp 3.120 per saham. Jika dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (18/9), saham AMRT mengalami penurunan sebesar 1,27% dari Rp 3.160.
Saham ini dibuka lebih rendah dari harga penutupan hari sebelumnya, yaitu di Rp 3.110 per saham. Sepanjang perdagangan, harga tertinggi yang tercatat adalah Rp 3.150 dan harga terendah Rp 3.100, dengan penurunan Rp 40 per saham dalam satu hari.
Saat dilihat dari tujuh hari sebelumnya (12 September 2024), harga saham AMRT turun 3,11% dari Rp 3.220. Namun, dibandingkan setahun lalu (19 September 2023), harga saham ini telah naik 7,59% dari Rp 2.900.
BEI mencatat total nilai transaksi saham AMRT mencapai Rp 81,30 miliar, dengan volume transaksi sebesar 260.171 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 86, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) 36,74 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 8,78 kali.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan Analis Usai BI & The Fed Pangkas Suku Bunga, Kamis (19/9)
PGAS Alami Penurunan
Terakhir, saham PGAS (Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk) ditutup melemah. Pada akhir perdagangan, harga saham PGAS berada di level Rp 1.480 per saham.
Bila dibandingkan dengan penutupan Rabu (18/9), saham PGAS mengalami penurunan sebesar 1,33% dari harga Rp 1.500. Saham ini dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya, yaitu di Rp 1.495 per saham.
Selama perdagangan, harga tertinggi yang tercatat adalah Rp 1.500 dan harga terendah Rp 1.470, dengan penurunan Rp 20 per saham dalam satu hari.
Jika dilihat dari tujuh hari sebelumnya (12 September 2024), harga saham PGAS turun 1,00% dari Rp 1.495. Sementara itu, dibandingkan dengan setahun lalu (19 September 2023), harga saham PGAS naik sebesar 6,86% dari Rp 1.385.
Pihak BEI catat nilai transaksi saham PGAS mencapai Rp 114,00 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 770.433 lot.
Lewat laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 252, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 5,95 kali, serta rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 0,84 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News