kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CDS turun dan yield SUN menarik, asing mulai masuk pasar


Minggu, 29 Juli 2018 / 19:47 WIB
CDS turun dan yield SUN menarik, asing mulai masuk pasar
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat yield Surat Utang Negara (SUN) menarik investor asing mulai ramai masuk ke pasar domestik.

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mencatat selama sepekan terakhir yield SUN tenor 10 tahun juga menunjukkan penurunan seiring dengan CDS Indonesia yang menurun. "Sepekan lalu yield SUN 10 tahun sempat berada di 7,8% sekarang berada di 7,7%," kata Ariawan. 

Penurunan yield ini terjadi karena dana aliran asing yang masuk ke pasar domestik seiring dengan CDS Indonesia yang turun dan asing menganggap yield SUN acuan di level 7,8% cukup menarik.

Jika dibandingkan dengan yield US Treasury yang berada di 2,9% maka spread yield dengan SUN tenor acuan sekitar 470 basis poin (bps)-490 bps. Sedangkan secara rata-rata spread US Treasury dengan SUN sejak awal tahun sekitar 395 bps. "Dengan spread yang lebih tinggi ini sangat menarik asing untuk masuk ke pasar domestik," kata Ariawan.

Eric Sutedja, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management menambahkan yield SUN tenor 10 tahun di atas 7,6% akan menarik asing untuk masuk ke pasar domestik.

Meski saat ini kondisi yield US Treasury cenderung naik ke 2,97%, Ariawan memproyeksikan yield SUN acuan tidak akan langsung mengikuti kenaikan tersebut. Menurut Ariawan penyebab yield US Treasury naik adalah karena investor asing beralih dari aset safe haven, yaitu US Treasury ke aset yang lebih berisiko seperti pasar domestik Indonesia.

"Kenaikan yield US Treasury saat ini tidak serta merta mendorong yield SUN acuan naik selama spread US Treasury dan SUN acuan cukup lebar, bahkan kondisi beralihnya investor asing dari safe haven ke aset yang lebih berisiko otomatis membuka peluang aliran dana asing meningkat ke Indonesia," kata Ariawan.

Kondisi di atas membuat peluang penurunan Level Credit Swap Indonesia (CDS) Indonesia masih terbuka hingga akhir tahun. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/7), CDS Indonesia untuk tenor 5 tahun berada di level 108,18 atau turun 25% dari level tertingginya di 144,47 pada 28 Juni 2018. Kompak. 

CDS Indonesia untuk tenor 10 tahun per Kamis (25/7) juga turun 22% jadi ke level 175,17 menjauhi level tertingginya di 226,73 pada 2 Juli 2018. Namun, untuk jangka pendek volatilitas masih bisa terjadi karena ketidakpastian pasar global. 

Ariawan optimistis jika tekanan eksternal mereda, yield SUN acuan masih bisa bergerak turun dari level saat ini.

Rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga di September dan Desember tahun ini, Ariawan proyeksikan juga tidak akan membuat yield SUN bergerak naik signifikan karena pelaku pasar sudah price in. Dengan adanya peluang penurunan yield hal tersebut menandakan kondisi dalam negeri akan membaik dan CDS juga berpotensi lanjutkan penurunan.

Eric memproyeksikan hingga akhir tahun level CDS Indonesia untuk tenor lima tahun berada di level 100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×