kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CDS Indonesia masih berpotensi berbalik arah, ini penyebabnya


Minggu, 16 Juni 2019 / 17:29 WIB
CDS Indonesia masih berpotensi berbalik arah, ini penyebabnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) atau indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia masih berpotensi mengalami tren kenaikan dalam beberapa waktu ke depan. Jika itu terjadi, artinya persepsi risiko investasi Indonesia tampak memburuk.

Pengamat pasar modal Anil Kumar beralasan, potensi penurunan suku bunga acuan AS belum tentu membawa angin segar bagi persepsi risiko investasi dalam negeri. Sebab, peluang diberlakukannya kebijakan tersebut oleh The Fed lebih disebabkan oleh ancaman perlambatan ekonomi global.

“Risiko global justru akan meningkat kalau The Fed menurunkan suku bunga acuan dan mungkin baru akan stabil lagi jika penurunan tersebut dihentikan,” terangnya, akhir pekan lalu.

Di samping itu, pergerakan CDS Indonesia ke depannya akan sangat dipengaruhi oleh sentimen perang dagang AS dan China.

Namun, sentimen ini bukan lagi seputar perkembangan perang tarif impor antar kedua negara tersebut, melainkan efek setelah kebijakan kenaikan biaya impor tersebut diberlakukan.

“Karena perang kebijakan kenaikan impor sudah sulit dihindari, hal yang akan dicermati ke depannya adalah negara-negara mana saja yang diuntungkan atau dirugikan oleh kebijakan tersebut,” ungkap Anil.

Menurut dia, CDS suatu negara dapat bergerak naik manakala perang dagang AS dan China membawa kerugian dari sisi ekonomi.

Namun, jika suatu negara mampu bertahan dan mengambil keuntungan dari situasi perang dagang, besar kemungkinan CDS negara tersebut akan mengalami penurunan.

Sementara itu, Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana melihat, isu perang dagang seharusnya sudah bisa di price-in oleh para pelaku pasar global, termasuk di Indonesia. Terlebih lagi, konflik antara AS dan China sudah berlangsung sejak tahun lalu.

“Kalaupun tensi perang dagang kembali meningkat, dampaknya ke CDS Indonesia hanya akan bersifat sementara,” kata dia, Jumat (14/6).

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, Jumat lalu CDS Indonesia tenor 5 tahun berada di level 102,84. Angka tersebut sebenarnya meningkat bila dibandingkan sehari sebelumnya di level 102,34.

Namun, nilai CDS tenor 5 tahun terkini memperlihatkan tren penurunan jika dihitung dari akhir Mei lalu yang berada di level 114,31.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×