kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

CDS Indonesia kembali naik dipicu situasi politik dalam negeri


Senin, 27 Mei 2019 / 09:42 WIB
CDS Indonesia kembali naik dipicu situasi politik dalam negeri


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen global masih kuat menekan persepsi risiko investasi Indonesia bergerak ke level yang semakin buruk. Apalagi, kondisi politik dalam negeri yang memanas juga turut mengikis kepercayaan investor asing.

Mengutip Bloomberg, indeks persepsi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun berada di level 108,75 pada perdagangan, Jumat (24/5). Dalam sepekan level tersebut naik 3,46 basis poin dan semakin meninggalkan level terendahnya di 82,40 sejak Maret lalu.

Kompak, CDS Indonesia tenor 10 tahun juga cenderung naik ke level 183,00 pada perdagangan Kamis (23/5). CDS 10 tahun ini juga semakin meninggalkan level terendahnya di 157,85 sejak April lalu.

Sekadar informasi, level CDS yang semakin tinggi menunjukkan kekhawatiran investor asing terhadap investasi di pasar Indonesia semakin tinggi.

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan kondisi politik dalam negeri yang sempat memanas memang mempengaruhi level CDS jadi bergerak naik.

Namun, kondisi politik di dalam negeri pengaruhnya tak signifikan bila dibandingkan dengan sentimen global, perang dagang AS dan China yang menimbulkan ketidakpastian pasar.

Dari dalam negeri, Desmon lebih melihat fundamental Indonesia saat ini memang melemah karena nilai tukar rupiah yang juga cenderung melemah.

"Bulan ini permintaan valas cukup besar sehingga rupipah melemah sempat tembus Rp 14.500 per dollar di pekan ini," kata Desmon, Jumat (24/5). Apalagi, harga minyak dunia sempat melonjak ke US$70 per barel.

Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, hal ini mempengaruhi investor asing catatkan nett sell di pasar saham dan pasar obligasi domestik.

Faktor tersebut membuat CDS dalam tren naik. Akibat naiknya CDS, Desmon mencatat asing net sell sekitar Rp 5,9 triliun di Mei dan April.

Ekonom Pefindo, Fikri C. Permana juga mengatakan sentimen global, konflik AS dengan China dan Iran juga turut membuat rupiah terdepresiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×