Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatatkan kinerja ciamik sepanjang semester I 2021. Emiten dengan kode saham PGAS ini berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 196,50 juta.
Angka ini meroket 2.323,48% dibanding realisasi semester I 2020 yang sebesar US$ 6,72 juta.
Namun, melesatnya bottomline PGAS terjadi ketika perusahaan penyedia gas ini mencatatkan penurunan pada sisi pendapatan. Tercatat, pendapatan PGAS turun tipis 0,31% secara tahunan menjadi US$ 1,46 miliar.
Dalam risetnya, Rabu (6/10), Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan menyebut, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$ 731 juta pada kuartal II 2021.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,04% pada sesi I, asing lepas MBSS, ASII, dan SMGR
Jumlah ini naik 22.9% secara year-on-year (yoy)namun menurun 0,2% secara quarter-on-quarter (qoq). Farras menyebut, kinerja ini ditopang oleh pendapatan bisnis niaga gas yang tumbuh 16% yoy serta penjualan minyak dan gas yang tumbuh 216% yoy dan 73% qoq.
Pada triwulan kedua, laba bersih PGAS juga tumbuh 126,3% secara qoq menjadi US$ 135 juta. Secara kumulatif, laba bersih PGAS yang mencapai US$ 197 juta dikarenakan adanya pembalikan provisi pada sengketa pajak senilai US$ 48,4 juta, dan adanya peningkatan substansial pada pendapatan joint venture dari Nusantara Regas (yang dimiliki oleh PGAS sebesar 40%) sebesar US$ 50,5 juta.
Farras menilai,pencapaian laba bersih PGAS mencerminkan 155.8% dan 186.4% dari estimasi yang dipasang Samuel Sekuritas Indonesia dan konsensus.
Baca Juga: IHSG turun 0,23% pada awal perdagangan hari ini, net buy asing Rp 218,097 miliar