Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sepanjang enam bulan pertama 2021, emiten pelat merah ini telah melakukan distribusi gas komersil sebesar 869 billion british thermal unit per day (BBTUD) atau naik 7,1% secara yoy.
Keputusan Menteri no.134K/2021 menjadi katalis positif, dikarenakan adanya peningkatan alokasi gas untuk 7 industri dari 972 BBTUD-1.198 BBTUD menjadi 1.241 BBTUD-1.313 BBTUD.
Meskipun harga jual rerata atau average selling price (ASP) harus turun, Samuel Sekuritas memproyeksikan PGAS dapat mendistribusikan 914 BBTUD gas pada tahun ini atau naik 11% secara yoy, namun dengan penurunan marjin distribusi menjadi US$ 1,65- US$ 1,72/MMBTU.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham KAEF, MPPA, PGAS untuk Kamis (7/10)
Farras mengatakan, peningkatan dari volume gas ini dapat mentranslasikan pertumbuhan pendapatan dari distribusi gas menjadi US$ 2,4 miliar di tahun ini.
Lebih lanjut, PGAS dapat meningkatkan kontribusi transportasi minyak hingga 3% melalui penyerahan blok Rokan kepada Pertamina Hulu Energi (PHE) yang menargetkan penghasilan minyak 160.000 barrel oil per day (BOPD) pada tahun ini.
Samuel Sekuritas mengubah rekomendasi saham PGAS dari hold menjadi buy dengan target harga Rp 1.680. Farras memproyeksikan laba bersih PGAS mencapai US$ 255 juta tahun ini dengan perkiraan pendapatan senilai US$ 3,13 miliar.
Selanjutnya: Segera disahkan DPR, ini sederetan kebijakan pajak baru di RUU HPP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News