kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Catat Pertumbuhan Kinerja di 2024, Simak Rekomendasi Saham Wijaya Karya Beton (WTON)


Selasa, 25 Maret 2025 / 19:54 WIB
Catat Pertumbuhan Kinerja di 2024, Simak Rekomendasi Saham Wijaya Karya Beton (WTON)
ILUSTRASI. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang tahun 2024. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang tahun 2024.

WTON mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 65 miliar di 2024. Raihan itu naik 90,48% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 34,12 miliar di tahun 2023.

Kenaikan laba bersih itu bermula dari peningkatan pendapatan usaha sebesar 16,48% YoY ke Rp 4,89 triliun tahun lalu. Sebelumnya, pendapatan usaha WTON Rp 4,20 triliun di tahun 2023.

“Kenaikan ini ditopang penguatan portofolio proyek infrastruktur dan ekspansi pasar beton pracetak, yang selama ini menjadi kontributor utama pendapatan WTON,” kata Sekretaris Perusahaan WTON Yushadi Abdulhay, dalam keterangan resmi, Kamis (24/3).

Secara rinci, segmen produk putar menyumbang Rp 2,54 triliun dan produk nonputar Rp 1,71 triliun ke pendapatan tahun lalu. Kemudian, segmen jasa berkontribusi Rp 131,96 miliar dan segmen konstruksi berkontribusi Rp 512,24 miliar.

Baca Juga: Induk Usaha Gabung Danantara, Simak Rencana Bisnis WTON pada Tahun 2025

Beban pokok pendapatan perseroan tercatat ikut meningkat 16,54% YoY, dari semula Rp 3,88 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 4,52 triliun pada 2024. Beban usaha juga naik 21,81% YoY ke Rp 160,27 miliar tahun lalu.

Namun, beban nilai instrumen keuangan turun drastis dari Rp 28,23 miliar menjadi Rp 2,15 miliar. Beban bunga juga berhasil ditekan dari Rp 62,96 miliar menjadi Rp 36,78 miliar.

Alhasil, WTON masih bisa cetak laba bruto sebesar Rp 373,68 miliar, meningkat 15,72% YoY dibandingkan Rp 322,91 miliar pada tahun sebelumnya. Laba usaha turut naik menjadi Rp 213,4 miliar di tahun 2024, dibandingkan Rp 191,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

“Pengendalian beban menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan,” ungkap Yushadi.

Pada tahun 2025, WIKA Beton dipercaya untuk mengerjakan proyek di luar negeri, yaitu Proyek Kereta Api Metro Manila Filipina yang menegaskan posisi WIKA Beton di pasar regional 

WTON menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6 triliun untuk tahun 2025. Dengan carry over nilai kontrak 2024 sebesar Rp 3,13 triliun, maka nilai kontrak yang dihadapi tahun 2025 sebesar Rp 9,13 triliun.

”Nilai kontrak baru ini masih didominasi sejumlah proyek infrastruktur milik swasta. Kemudian, disusul oleh BUMN, dan PT  Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA),” paparnya.

Untuk mendukung pencapaian target bisnis dan pengembangan usaha di tahun 2025, WTON telah mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 106,38 miliar.

”Anggaran ini disusun berdasarkan rencana optimalisasi produksi beton, dan pengembangan teknologi,” ungkapnya.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Siapkan Akses Jalan ke Pelabuhan Jelang Lebaran 2025

Yushadi mengaku, WTON belum mendapatkan detail lanjutan terkait pengalihan saham induk usahanya, WIKA, ke Danantara.

“Detail mengenai pengalihan saham WIKA ke Danantara belum kami dapatkan hingga saat ini. Maka belum dapat disampaikan dampaknya ke kinerja induk perusahaan (WIKA) beserta anak perusahaannya,” ujarnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama melihat, kenaikan pendapatan WTON terjadi di tengah masalah yang merundung induk usahanya, WIKA.

“Hal itu bisa jadi karena mereka menerapkan good corporate governance yang bisa menolong kinerja,” ungkapnya kepada Kontan, Selasa (25/3).

Menurut Nafan, program tiga juta rumah bisa menjadi sentimen positif untuk WTON di tahun 2025, asalkan pelaksanaannya bisa berprogres.

“Takutnya ini bisa jadi beban bagi WTON (kalau tidak jelas progresnya),” ujarnya.

 

Suku bunga yang masih tinggi sebenarnya juga berdampak ke kinerja WTON. Asal tahu saja, suku bunga Bank Indonesia (BI) saat ini ada di level 5,75%.

Sayangnya, Nafan belum memberikan rekomendasi saham untuk WTON lantaran pergerakan sahamnya yang kurang likuid.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham WTON ada di level support Rp 57 per saham dan resistance Rp 64 per saham. Herditya pun merekomendasikan buy on weakness untuk WTON dengan target harga Rp 67 - Rp 60 per saham.

Selanjutnya: Indonesia Jadi Pusat Investasi Baru bagi Produsen Mobil Listrik Asing

Menarik Dibaca: Tes Kesehatan Otak Mudah dengan Aplikasi BrainEye

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×