Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan minyak kelapa sawit Indonesia kemungkinan turun sepanjang Agustus setelah cuaca kering menghambat produksi. Menurut perkiraan enam analis dan eksekutif perkebunan yang disurvei oleh Bloomberg, stok minyak sawit turun 7,8% menjadi 2,51 juta metrik ton dibanding Juli.
Produksi diperkirakan turun 9,4% menjadi 3,4 juta ton atau penurunan paling tajam sejak Februari 2016. Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, yang dikenal sebagai Gapki, akan merilis data Agustus pada bulan ini.
Kontrak berjangka minyak sawit telah meningkat hampir 10% dari titik terendah tahun ini yang terjadi pada Juni. Pasar berspekulasi, pertumbuhan produksi mungkin melambat dan permintaan akan meningkat menjelang musim festival di negara importir utama yakni India dan China.
Direktur Godrej International Ltd Dorab Mistry pada sebuah konferensi industri di Mumbai bulan lalu memperkirakan, output minyak sawit Indonesia akan berada pada kisaran 34,5 juta - 35 juta metrik ton tahun ini. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan perkiraan bulan Maret sebesar 33,5 juta - 34 juta ton.
Menurut Teguh Patriawan, Direktur PT Nusantara Sawit Persada, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Jakarta, kurangnya hujan saat pemupukan tiga bulan lalu menghambat produksi minyak sawit. "Output mungkin turun lebih lanjut bulan lalu, sebelum pemulihan yang diharapkan terjadi bulan Oktober sampai Januari," katanya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/10).
Menurut survei, ekspor minyak sawit Indonesia mungkin naik 1,9% menjadi 2,45 juta ton pada Agustus dibanding Juli. Selasa (3/10) harga CPO kontrak pengiriman Desember 2017 di Malaysia Derivative Exchange ditutup menguat 0,6% ke level RM 2.683 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News