Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski liabilitas membengkak, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) akan tetap menjaga keuangan. Pasalnya, pembengkakan liabilitas itu tak bisa dilepaskan dari model bisnis emiten beras ini.
Investor relations HOKI Dion Surijata mengatakan, pembengkakan liabilitas itu sejalan dengan ikhtiar perusahaan untuk meningkatkan penjualan. “Liabilitas memang membesar karena itu digunakan untuk kebutuhan modal kerja. HOKI beli bahan baku harus tunai,” kata Dion kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7).
Baca Juga: Buyung Poetra Sembada (HOKI) Memperkuat Penetrasi di Pasar Tradisional
Di semester satu tahun ini, liabilitas HOKI tercatat Rp 224,74 miliar. Liabilitas ini naik sekitar 15% ketimbang posisi akhir 2018 yang sebesar Rp 183,22 miliar.
Dion juga mengatakan posisi utang terhadap ekuitas HOKI masih aman. Per semester satu tahun ini, rasio utang terhadap ekuitas HOKI masih di kisaran 39,82%. “Aksi korporasi yang memerlukan pendanaan selalu memperhatikan rasio lancar serta arus kas untuk menjamin kelangsungan operasional,” kata Dion.
Baca Juga: Ancang-ancang semester II, ini strategi bisnis PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
Tahun ini, HOKI masih butuh banyak pendanaan terutama untuk meningkatkan kinerja. Saat ini HOKI disebutnya masih dalam proses peningkatan kapasitas pabrik di Subang, Jawa Barat. Pabrik itu akan ditingkatkan menjadi 50 ton per jam dari kapasitas sebelumnya sebesar 30 ton per jam.
Selain itu, HOKI juga tengah membangun pabrik baru di Sumatra Selatan. Rencananya pabrik itu memiliki kapasitas 20 ton/jam. “Akan bertambah menjadi 40 ton/jam di tahun 2021,” jelas Dion.
Hingga semester satu, kinerja HOKI masih in line dengan rencana perusahaan. Sebagai informasi per 30 Juni 2019 HOKI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 859,49 miliar. Raihan tersebut telah mencapai 52% dari target yang dipatok.
Baca Juga: Prospek Cerah, Ini Rekomendasi untuk Saham Buyung Poetra Sembada (HOKI)
HOKI memroyeksikan bisa mencetak pertumbuhan penjualan 15% bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Dengan persetase tersebut, artinya HOKI membidik penjualan Rp 1,65 triliun apabila dibandingkan dengan penjualan di akhir tahun 2018 yang sebesar Rp 1,43 triliun.
Dion bilang momen hari raya Idul Fitri menjadi katalis positif bagi perusahaan. “Selain itu kami juga terus mendorong penjualan dari pasar modern dan pasar tradisional,” kata dia.
Baca Juga: Menilik strategi HOKI biar hoki sepanjang tahun ini
Dengan kinerja penjualan yang positif itu, HOKI juga sudah bisa menggenapi sekitar 54% dari target laba tahun ini. Semester satu tahun ini dilewati HOKI dengan mencatatkan laba sebesar Rp 56,44 miliar.
Sama seperti penjualan, HOKI membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 15% atau sekitar Rp 103,73 miliar pada akhir tahun 2019. Tahun lalu, HOKI membukukan laba sebesar Rp 90,20 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News