Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok dalam pada penutupan Senin (9/3). Bahkan sepanjang tahun ini, IHSG telah menurun 18,46% di 5.136,81.
Meski begitu, analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi menilai, pasar saham Indonesia masih cukup prospektif. "Pasar saham Indonesia diuntungkan karena valuasi harga saham relatif semakin murah," kata dia seperti dikutip dalam rilis.
Apalagi sejumlah emiten berencana membagikan dividen atas kinerja sepanjang tahun lalu. Sejumlah emiten menahan diri untuk melakukan ekspansi bisnis karena kebutuhan belanja modal yang tidak terlalu besar. Sehingga emiten memilih membagikan dividen dengan porsi yang lebih besar daripada menahan laba dan menjadikannya sebagai dana idle.
Rencana ekspansi emiten terhambat karena sepanjang tahun ini aktivitas perekonomian diperkirakan masih belum pulih. Bahkan pada kuartal pertama tahun ini, perekonomian domestik diperkirakan lebih lambat akibat serbuan Covid-19 yang mengganggu kinerja ekspor dan investasi.
Sejumlah emiten yang cukup rajin membagikan dividen dengan porsi yang cukup besar diantaranya PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Semen Indonesia (SMGR), PT Bukit Asam (PTBA), PT Jasa Marga (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dengan adanya serbuan covid -19, saham PT Kalbe Farma (KLBF) dan PT Unilever Indonesia (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan diuntungkan.
"Beberapa perusahaan juga tengah mengkaji rencana untuk melakukan buyback saham ditengah-tengah koreksi yang terjadi saat ini, tentunya ini menjadi sinyal positif untuk menjaga harga saham emiten," ungkap Wafi.
Baca Juga: IHSG tumbang, OJK izinkan emiten buyback saham tanpa persetujuan RUPS
- Internasional | 22 Menit lalu