kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.160   40,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,03   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,71   1,41%
  • LQ45 830   12,49   1,53%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 423   6,66   1,60%
  • IDXHIDIV20 509   7,46   1,49%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,64   0,52%
  • IDXQ30 141   1,91   1,38%

Bursa Karbon Diluncurkan 26 September, Begini Rencana Pertamina Geothermal (PGEO)


Rabu, 20 September 2023 / 07:00 WIB
Bursa Karbon Diluncurkan 26 September, Begini Rencana Pertamina Geothermal (PGEO)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyambut baik peluncuran bursa karbon yang dijadwalkan pada 26 September 2023.

Manager Corporate Communication & Stakeholder Management PGEO Muhammad Taufik mengatakan, bursa karbon merupakan sarana yang dapat mendorong pengurangan emisi secara efisien.

“Bursa karbon juga memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi perubahan iklim,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/9).

Menurut Taufik, PGEO mengaku telah mendapat sosialisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilakukan bersama pemangku kepentingan lain.

Baca Juga: Resmi Ditunjuk jadi Penyelenggara Bursa Karbon, BEI Persiapkan Hal Ini

PGEO sudah membukukan pendapatan carbon credit yang dihasilkan oleh dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu Ulubelu Unit 3 dan 4 serta Karaha yang menghasilkan setara 1,7 juta ton pengurangan emisi karbon.

“Hasilnya dihitung semenjak pembangkitan tersebut beroperasi secara komersial hingga awal tahun 2020,” paparnya.

Ke depannya, dengan adanya bursa karbon ini, Taufik mengaku optimistis pendapatan carbon credit PGEO akan tumbuh.

Sebab, unit PLTP lain dengan potensi yang besar, seperti Lumut Balai, Ulubelu Unit 2, dan Lahendong, sedang menjalani verifikasi agar dapat segera menghasilkan pendapatan baru dari carbon credit.

Untuk perdagangan di Bursa Karbon pada akhir September ini, PGEO berencana untuk melibatkan Proyek PLTP Lahendong 5 & 6.

Baca Juga: Hari Ini Menguat, Begini Proyeksi IHSG untuk Rabu (20/9)

“Proyek tersebut telah dikerjasamakan sebelumnya dengan PT Pertamina Power Indonesia sejak April 2023,” tuturnya.

Terkait rencana bisnis perusahaan, PGEO sedang fokus melakukan pengembangan bisnis untuk mencapai target kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri (own operation) menjadi 1 GW dalam dua tahun mendatang.

"Kami akan tetap fokus untuk memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), khususnya panas bumi, guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×