Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Bursa saham Jepang memangkas kenaikan mingguan keempat seiring saham-saham mengikuti jejak aksi jual global. Para pelaku pasar pun mempertimbangkan laba dari produsen robot industri dan mie instan.
Semua kelompok industri kecuali 8 dari 33 kelompok industri mengalami penurunan pada Indeks Topix, yang ditutup 0,5 % lebih rendah ke level 1.585,83, memangkas keuntungan pekan ini sebesar 1,4 %.
Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 3,1 % di jam terakhir perdagangan setelah surat kabar Nikkei melaporkan bank akan membeli kembali sahamnya sekitar 100 miliar yen (U$ 815 juta).
Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5 % ke level 19.596,91 pada hari Jumat, menurun untuk pertama kalinya dalam 8 hari terakhir. Yen diperdagangkan pada level 122,69 per dollar setelah kemarin menguat 0,2 %.
Kemarin Yen menguat terhadap dolar, setelah para pejabat Federal Reserve menekankan perlunya adanya pendekatan kehati-hatian untuk memulai program kebijakan moneter, bahkan saat mereka menegaskan preferensi mereka untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
Asal tahu saja, indeks Topix menguat 16 % dari level terendah bulan September seiring para investor mengkaji data ekonomi sebagai petunjuk apakah Bank of Japan (BOJ) akan menambah stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terkait The Fed akan memulai program pengetatan kebijakan.
Sementara kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS membebani aset berisiko di seluruh dunia, untuk ekuitas Jepang yang sebagian diimbangi oleh penguatan dolar, yang meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir.
Pejabat Bank of Japan (BOJ) melihat data GDP pekan depan sebagai pertimbangan untuk mengubah pandangan mereka untuk tren peningkatan inflasi, menurut orang-orang yang akrab dengan diskusi di bank sentral.
Para pejabat mengakui bahwa risiko untuk harga dan penurunan ekonomi dan BOJ mengatakan bersiap untuk menyesuaikan kebijakan jika diperlukan, menurut orang-orang yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena pembicaraan bersifat pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News