kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Bursa China dan Hong Kong Memerah di Tengah Penantian Stimulus Baru Jumat (10/1)


Jumat, 10 Januari 2025 / 16:38 WIB
Bursa China dan Hong Kong Memerah di Tengah Penantian Stimulus Baru Jumat (10/1)
ILUSTRASI. Bursa saham di China dan Hong Kong mengakhiri pekan ini dengan penurunan. Investor menunda meningkatkan investasi mereka sambil menantikan langkah-langkah stimulus baru. (Photo by Costfoto/NurPhoto)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham di China dan Hong Kong mengakhiri pekan ini dengan penurunan. Investor menunda meningkatkan investasi mereka sambil menantikan langkah-langkah stimulus baru dari pemerintah Beijing.

Melansir Reuters, Indeks blue-chip CSI300 dan Shanghai Composite keduanya turun sekitar 1,3% pada penutupan perdagangan Jumat (10/1). Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,9%.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,34% ke 7.088, Top Gainers di LQ45: MDKA, ANTM dan INDF, Jumat (10/1)

Sepanjang pekan ini, Indeks CSI300 mencatat penurunan sebesar 1,1%, sedangkan Indeks Hang Seng turun lebih tajam, sebesar 3,5%.

"Pertanyaan utama pada 2025 adalah seberapa besar stimulus yang akan diberikan oleh pembuat kebijakan. Itu sangat bergantung pada dampak dari tarif, karena kebijakan akan dirancang untuk memenuhi target pertumbuhan PDB," tulis tim analis yang dipimpin oleh Larry Hu dari Macquarie dalam sebuah catatan.

"Sedikit investor merasa pasar saat ini dalam tren bullish, mengingat laba perusahaan yang tetap lemah di tengah permintaan domestik yang lesu. Pandangan yang berkembang adalah bahwa likuiditas akan menjadi lebih longgar pada 2025, tetapi pertumbuhan nominal akan tetap lambat," tambah mereka.

Saham sektor real estate dan kecerdasan buatan (AI) memimpin penurunan di pasar domestik, masing-masing melemah 2,1% dan 2,6%.

Country Garden mengusulkan kesepakatan kepada kreditur luar negeri untuk memangkas utangnya sebesar US$11,6 miliar, membuka jalan bagi pengembang properti tersebut untuk meminta waktu tambahan dari pengadilan tinggi di Hong Kong guna mengimplementasikan rencana restrukturisasi.

Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Turun Jumat (10/1), Terseret Saham Perbankan

Saham Vanke di pasar domestik turun 3,7% pada Jumat, dengan harga obligasinya terus melemah sejak Desember tahun lalu.

Perusahaan tersebut menyatakan pada Kamis bahwa mereka berkomitmen penuh untuk menyelesaikan utang publik yang jatuh tempo tahun ini.

Sementara itu, bank sentral China pada Jumat mengumumkan penghentian pembelian obligasi pemerintah, yang memicu lonjakan imbal hasil dan memunculkan spekulasi bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mempertahankan stabilitas mata uang yang melemah.

Selanjutnya: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (11/1) di Jawa Timur

Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (11/1) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×