Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak perusahaan baik dari Indonesia maupun luar negeri, yang melakukan dual listing di pasar modal Hong Kong.
Hal tersebut karena Hong Kong dinilai sebagai tempat yang cukup menguntungkan bagi perusahaan untuk menghimpun dananya lewat initial public offering (IPO) dan melakukan dual listing atau pencatatan saham di lebih dari satu bursa efek.
Terlebih, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah bekerja sama dengan Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEX) atau bursa efek di Hong Kong, sehingga memudahkan perusahaan di Indonesia untuk mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong atau melakukan dual listing.
Baca Juga: Saham Papan Akselerasi Melaju Kencang Saat IHSG Tumbang, Begini Rekomendasinya
Menanggapi hal ini, Associate Director-General of Investment Promotions InvestHK, Charles Ng mengatakan bahwa Hong Kong merupakan salah satu tempat IPO terkemuka di dunia dengan bursa saham yang dinamis, sehingga menarik perusahaan dari seluruh dunia untuk mencatatkan sahamnya atau melakukan dual listing.
Menurut Charles, Hong Kong memiliki sistem one country two systems. Artinya, Hong Kong masih merupakan bagian dari Tiongkok, tetapi memiliki dua sistem yang berbeda. Hal ini menjadikan Hong Kong satu-satunya kota di dunia, yang bisa mendapatkan peluangnya dari Tiongkok dan saling terintegrasi.
"Ini adalah poin yang sangat penting karena tidak ada kota lain yang menawarkan keunggulan ini," kata Charles Ng kepada Kontan, usai acara Think Business: Think Hong Kong, Jakarta, Rabu (8/1).
Selain itu, Charles mengatakan bahwa Hong Kong juga memiliki pengaturan khusus dengan Tiongkok daratan.
Terlebih, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), Tiongkok sedang menuju untuk bisa melampaui Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun mendatang. Pasalnya, dalam hal purchasing power parity (paritas daya beli), Tiongkok sudah melampaui AS.
Baca Juga: Kinerja Terus Merugi, Laju Saham Emiten E-Commerce Masih Belum Seksi
“Maka dengan ekonomi yang sangat besar ini, dan berkat sistem one country two systems, banyak investor institusional luar berinvestasi di Hong Kong melalui bursa saham dan platform lainnya,” kata dia.
Lebih jauh lagi, Charles menyebutkan bahwa lebih dari 60% investasi berasal dari luar negeri, bukan hanya dari Hong Kong sendiri. Untuk itu, Hong Kong akan terus menawarkan akses kepada perusahaan Indonesia untuk berinvestasi.
“Selain potensi menghimpun dana melalui IPO atau dual listing, Hong Kong juga menjadi tempat investasi yang menjanjikan.
Maka, Hong Kong menawarkan peluang signifikan bagi bisnis Indonesia yang ingin berekspansi ke Tiongkok daratan dan pasar Asia yang lebih luas,” tadasnya.
Selanjutnya: Xpeng G7 Siap Jadi Penantang Tangguh Tesla Model Y, Berapa Harganya?
Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Anjlok, Robert Kiyosaki Lakukan Hal Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News