Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia turun pada Selasa (12/11), terdorong oleh melemahnya saham sektor pertambangan dan energi yang mengikuti penurunan harga komoditas.
Setelah rencana stimulus China yang diumumkan pekan lalu mengecewakan para investor yang mengharapkan dorongan permintaan ekonomi dari negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Indeks S&P/ASX 200 ditutup turun 0,1% di level 8.255,6 poin, setelah pada Senin (11/11) sebelumnya turun 0,4%.
Baca Juga: Harga Bitcoin Sudah Melambung 25% Sejak Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS
"ASX tidak mampu mengikuti penguatan Wall Street pada sesi sebelumnya akibat bursa lokal yang didominasi oleh saham-saham berbasis sumber daya," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Sektor pertambangan yang memiliki bobot tinggi turun 1,5% dan ditutup di level terendah sejak akhir September.
Harga bijih besi juga mendekati level terendah dua minggu, seiring investor mengevaluasi data ekonomi yang lemah dari China setelah langkah stimulus baru Beijing gagal memberikan dampak yang signifikan.
"Langkah stimulus China gagal 'memukau' pasar, dan masih ada keraguan tentang seberapa efektif rencana restrukturisasi utang ini dalam menghidupkan kembali perekonomian China," tambah Waterer.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed Pada Selasa (12/11) Pagi, Pasar Masih Mencerna Stimulus China
Prospek ekonomi China yang rapuh menekan raksasa pertambangan Australia, BHP dan Rio Tinto, yang masing-masing turun 1,8% dan 1,6%, meskipun Fortescue mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1%.
Harga emas yang mendekati level terendah satu bulan akibat penguatan dolar AS juga menyeret saham-saham penambang emas lokal turun 3,7%, mencapai level terendah sejak 19 Oktober.
Saham Evolution Mining dan Northern Star Resources masing-masing melemah 3,5% dan 2,7%.
Saham energi turun ke level terendah dua bulan setelah turun 1,7% dalam sesi perdagangan, meskipun harga minyak tetap stabil. Woodside Energy, perusahaan besar di sektor ini, ditutup turun 0,7%.
Dalam berita korporat, Paladin Energy anjlok hampir 30% ke level terendah sejak Juni 2023, menjadi faktor penekan terbesar pada indeks utama.
Baca Juga: IHSG Naik 0,76% ke 7.321 pada Selasa (12/11), ESSA, UNVR, GOTO Top Gainers LQ45
Produsen uranium ini memangkas proyeksi produksi tahunan untuk tambang Namibia mereka akibat tantangan operasional dan penundaan dalam peningkatan produksi.
Sementara itu, sektor keuangan naik 0,2%, dengan tiga dari empat bank besar mencatat penguatan, kecuali National Australia Bank yang turun 3%.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,5% ke level 12.749,36 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News