kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Bursa Asia tergelincir jelang rilis data inflasi China


Selasa, 10 Desember 2019 / 07:28 WIB
Bursa Asia tergelincir jelang rilis data inflasi China
ILUSTRASI. Bursa saham Asia memerah di awal perdagangan Selasa (10/12). Jelang rilis data inflasi China.May 16, 2019. REUTERS/Aly Song


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia memerah di awal perdagangan Selasa (10/12). Jelang rilis data inflasi China.

Melansir CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,19% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix sebagian besar flat. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,24%.

Sementara itu, saham di Australia pulih dari penurunan sebelumnya, dengan indeks S & P / ASX 200 sebagian besar tidak berubah.

Secara keseluruhan, MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,04% lebih rendah.

Baca Juga: Gara-gara Apple, Wall Street terkoreksi pada penutupan Senin (9/12)

Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup 105,46 poin lebih rendah pada 27.909,60 sementara S&P 500 turun 0,3% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 3.135,96. Nasdaq Composite turun 0,4% menjadi ditutup pada 8.621,83.

Asal tahu, pelaku pasar tengah menunggu rilis data inflasi China, dengan Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Produsen untuk November diperkirakan rilis pagi ini.

Di sisi lain, seputar isu perdagangan AS-China, Bloomberg melaporkan pada hari Selasa bahwa Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan Washington tidak mungkin akan mengenakan tarif barang impor China, akan mulai berlaku pada 15 Desember.

Baca Juga: GLOBAL MARKETS: Stocks, gold little changed as trade war spurs concerns

"Kami memiliki tenggat waktu yang akan datang pada 15 Desember untuk tahap tarif lain, saya tidak percaya itu akan dilaksanakan," kata Perdue, menurut Bloomberg.

Investor mencermati detail seputar kesepakatan "fase satu" yang diantisipasi antara AS-China menjelang 15 Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×