Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia ditutup dengan melemah secara serempak pada Jumat (12/4). Salah satunya yaitu Nikkei 225 Index yang juga melemah pada akhir perdagangan pekan lalu.
Nikkei 225 menguat 0,21% ke 39.523,55. Indeks Hang Seng tumbang 2,18% ke 16.721,69. Indeks Straits Times melemah 0,33% ke 3.216,91. Sedangkan indeks Shanghai turun 0,49% ke 3.019,47.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan sepekan terakhir pasar Wall Street cenderung terkoreksi menyusul data CPI yang lebih tinggi dari perkiraan. Menurutnya meski PPI turun lebih baik dari perkiraan, tetapi masih di atas target the Fed. I menjelaskan data inflasi telah menurunkan probabilitas penurunan bunga di bulan Juni bergeser ke bulan September dan besar pemotongan dari 3 sampai 4 kali menjadi 2 kali di tahun 2024.
"Risalah rapat dan pernyataan pejabat the Fed mengonfirmasi potensi penundaan tersebut," kata Hans kepada Kontan.co.id, Minggu (14/4).
Baca Juga: Sentimen Iran vs Israel Mengganjal Usai Libur Idul Fitri, Cek Saham Berikut Ini
Hans menambahkan akhir pekan Indeks di Wall Street cenderung terkoreksi menyusul kinerja Keuangan di bawah harapan. Menurutnya pernyataan pejabat ECB yang mengonfirmasi pemotongan bunga di Juni membuat mata uang Euro terkoreksi dan meningkatkan indeks dollar. Meningkatkannya ketegangan geopolitik di Timur tengah menyusul serangan Iran ke Israel meningkatkan ketidakpastian dan berpotensi mendorong harga minyak lebih tinggi.
"Tidak banyak data ekonomi penting pekan ini hanya IHK Inggris, Zona Eropa dan Jepang," ujarnya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan masih surplus dan penjualan ritel Indonesia. Menurutnya IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 7.137 sampai level 7.099 dan resistance di level 7.313 sampai level 7.454.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News