kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Bursa Asia naik karena the Fed dan kinerja emiten


Kamis, 30 Oktober 2014 / 08:01 WIB
Bursa Asia naik karena the Fed dan kinerja emiten
ILUSTRASI. Praktis, Intip 6 Cara Screenshot Layar Laptop Windows via Shortcut dan Aplikasi


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia memancarkan sinyal positif saat dibuka pagi ini (30/10). Melihat data Bloomberg, pada pukul 09.29 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2%.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,5%. Demikian pula halnya dengan indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,5%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: Samsung Electronics Co dan Nintendo Co yang reli pasca merilis kinerjanya. Sedangkan saham Yahoo Japan Corp dan Mitsubishi Motors Corp anjlok.

Saat ini, pergerakan bursa Asia dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, pernyataan the Federal Reserve yang akan mengakhiri program quantitative easing di tengah menguatnya ekonomi AS. Artinya, bank sentral AS itu mengakhiri pembelian obligasi bulanan senilai US$ 15 miliar. Tujuannya tak lain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS.

Meskipun mengakhiri program ini, the Federal Open Market Committee tetap mempertimbangkan periode waktu yang menjadi patokan bagi investor terkait kapan suku bunga AS akan dinaikkan. Waktu yang dipertimbangkan itu mengacu pada kapan the Fed akan mulai menaikkan suku bunga setelah mengakhiri program QE.

Berkaitan hal tersebut, bank sentral AS menyatakan bahwa pihaknya akan menahan suku bunga jangka pendek mendekati level nol hingga ekonomi AS semakin membaik.

Kedua, investor tengah menganalisa laporan kinerja keuangan sejumlah emiten dari perusahaan-perusahaan besar di Asia.

"Dalam jangka pendek, pasar akan terlihat volatil. Apakah ekonomi AS akan tumbuh lebih kuat lagi sehingga bisa tercermin pada pergerakan hahrga saham dan vbaluasi? Lonjakan ekonomi AS merupakan fondasi kuat bagi reli pasar saham global," papar Matthew Sherwood, head of investment markets research Perpetual Ltd di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×