Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Investor memperpanjang aksi jual di kawasan Asia pagi ini, Rabu (8/10). Bursa Asia rontok setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.
MSCI Asia Pacific Index melorot 0,8% pada pukul 9.55 pagi waktu Tokyo. IMF kemarin memangkas pertumbuhan dunia menjadi 3,8% di tahun 2015, lebih rendah dari proyeksi 4% yang disampaikan Juli lalu.
"Pemulihan ekonomi terlihat masih rapuh. Penurunan di pasar saham yang terlihat belakangan mungkin bisa berlanjut," kata Shane Oliver, Global Strategist di AMP Capital Investors Ltd.
Indeks Topix turun 1,7%, terendah sejak 13 Agustus. Kospi di Seoul tuurn 0,1%, dan S&P/ASX 200 Index di Sidney turun 0,8%. Pasar di China akan kembali bergerak hari ini setelah libur sejak tanggal 1 Oktober.
Steven Englander, Global Head of Group of 10 currency strategy di Citigroup New York melihat, pasar saham sedang dilanda panic selling. "Kenaikan risiko negatif ditambah kebijakan bank sentral yang efektivitasnya mulai memudar, sehingga menekan selera risiko investor," kata dia.
MSCI All-Country, acuan bursa dunia, turun 0,1%, setelah melemah 1% kemarin. Tiga indeks AS -- S&P 500, Dow Jones, Russell 2000, subuh tadi juga juga ditutup tumbang di atas 1,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News