Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
TOKYO. Bursa Jepang kembali jatuh di tengah penguatan yen terhadap dollar Amerika Serikat. Selera investor membeli saham hari ini juga lenyap setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan dunia.
Indeks Topix merosot 1,5% ke 1.271,85 pada pukul 9.23 waktu Tokyo. Hanya satu dari 33 sektor yang menguat. Nikkei 225 Stock Average merosot 1,3% ke 15.586,02. Sedangkan yen diperdagangkan di level 108,23 per dollar AS, setelah menguat 0,7% kemarin.
"Ekonomi dunia terlihat seperti sedang berbalik arah dibanding kondisi AS sekarang. Penguatan yen memperlihatkan, investor sedang menjauh dari risiko. Konflik geopolitik juga masih mengitari," kata Hiroichi Nishi, Equities Manager di SMBC Nikko Securities Inc, Tokyo.
IMF mengatakan, perekonomian dunia akan tumbuh 3,8% tahun depan, lebih rendah dari proyeksinya sebesar 4% di Juli lalu. Tahun ini diperkirakan tumbuh 3,3%. Jepang, yang mengalami pelambatan ekonomi sejak pajak naik April lalu, diperkirakan tumbuh 0,8% tahun depan, berbanding perkiraan sebelumnya 1,1%.
IMF juga berekspektasi, bank sentral AS, Federal Reserve baru menaikkan bunga pada pertengahan tahun depan. Hal ini senada dengan ekspektasi pasar.
Sentimen eksternal menutup data positif dari Jepang. Kementrian Keuangan Jepang hari ini mengumumkan surplus neraca transaksi berjalan per Agustus turun menjadi ¥ 287,1 miliar (US$ 2,7 miliar). Pencapaian itu lebih baik ketimbang perkiraan pasar yaitu surplus ¥ 200 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News