kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bursa Asia Merah Menyambut Kabar Goldman


Senin, 19 April 2010 / 11:16 WIB
Bursa Asia Merah Menyambut Kabar Goldman


Sumber: Bloomberg | Editor: Syamsul Azhar


JAKARTA. Kemelut di pasar keuangan Amerika Serikat kembali membawa korban ke bursa Asia. Sejumlah indeks saham di kawasan Asia mulai rontok pagi ini. Penyebabnya tak lain dari dampak langkah Securities and Exchange Commission Amerika Serikat yang menggugat Goldman Sachs Group Inc karena dugaan penipuan. Selain itu dampak negatif muncul dari kebijakan pemerintah China yang menahan kredit properti.

Index MSCI Asia Pacific di Tokyo pada 11:03 turun 1,6% menjadi 126,25, penurunan ini terbesar sejak 19 Feb. Indeks Standard & Poor's 500 Futures juga terpotong 0,3%. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,7% dan sedangkan Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1%. Sementara di Hong Kong's, indeks Hang Seng merosot 1,4%.

"Kabar Goldman, bisa merusak kredibilitas dalam sistem keuangan," kata Tim Schroeders, dari Pengana Modal Ltd di Melbourne yang mengelola dana sekitar $ 1,1 miliar. Menurut dia, kondisi ini menimbulkan ketidakpastian, sebab akan timbul pertanyaan apakah kejadian seperti ini baru pertama kali, atau yang kesekian kalinya, sehingga pemertaruhkan integritas lembaga keuangan AS.

Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan bursa Asia rontok, seperti China Shanghai Composite Index yang turun 2% setelah pemerintah memerintahkan kepada bank untuk menghentikan pinjaman bagi pembelian rumah untuk yang ketiga kali, terutama di kota-kota. Langkah ini dilakukan untuk menekan lonjakan harga properti yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×