kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Jumat (31/5) Pagi


Jumat, 31 Mei 2024 / 08:26 WIB
Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Jumat (31/5) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat pada Jumat (31/5) pagi. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia menguat pada Jumat (31/5) pagi. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 267,26 poin atau 0,71% ke 38,326, Hang Seng naik 179,43 poin atau 0,98% ke 18.409,62, Taiex naik 151,07 poin atau 0,75% ke21.527,87, Kospi naik 18,28 poin atau 0,69% ke 2.655,03, ASX 200 naik 39,49 poin atau 0,52% ke 7.666,60, Straits Times naik 5,90 poin atau 0,17% ke 3.329,18 dan FTSE Malaysia naik 4,33 poin atau 0,27% ke 1.608,59.

Bursa Asia menguat setelah data ekonomi AS kuartal I menunjukkan momentumyang melambat, sehingga memperkuat argumen Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga tahun ini.

Mengutip Bloomberg, sebuah laporan menunjukkan, ekonomi AS tumbuh lebih moderat, karena belanja dan inflasi turun. Perlambatan perekonomian kemungkinan akan mendukung pelonggaran kebijakan. 

Baca Juga: Bursa Asia Melemah, Terseret Pelemahan Wall Street

Namun, hal ini mungkin juga berarti bahwa konsumsi juga melemah, sehingga memunculkan kekhawatiran di sektor korporasi AS.

"Dengan asumsi inflasi PCE baik-baik saha, data menunjukkan bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga dan mungkin akan menurunkan suku bunga di akhir tahun ini," kata Kyle Rodda, analis senior di Capital.com Melbourne.

"Penurunan dolar mengurangi tekanan di kawasan ini dan mendukung aset-aset berisiko di Asia," imbuhnya.

Sementara itu, fokus investor akan segera beralih ke data aktivitas China manufaktur China. Para ekonom memperkirakan PMI manufaktur dan non manufaktur akan masuk wilayah ekspansif.

Selanjutnya, investor juga akan mencermati data inflasi Eropa dan data inflasi PCE AS yang merupakan ukuran inflasi favorit bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×