kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.454   31,00   0,19%
  • IDX 6.433   -87,11   -1,34%
  • KOMPAS100 935   -14,81   -1,56%
  • LQ45 731   -7,15   -0,97%
  • ISSI 198   -4,14   -2,05%
  • IDX30 380   -2,05   -0,54%
  • IDXHIDIV20 457   -4,21   -0,91%
  • IDX80 106   -1,38   -1,28%
  • IDXV30 109   -1,71   -1,54%
  • IDXQ30 125   -0,43   -0,35%

Bursa Asia Memerah Pada Perdagangan Selasa (4/3) Pagi, Mengekor Wall Street


Selasa, 04 Maret 2025 / 08:26 WIB
Bursa Asia Memerah Pada Perdagangan Selasa (4/3) Pagi, Mengekor Wall Street
ILUSTRASI. Bursa Asia turun pada perdagangan Selasa (4/3) pagi, menyusul penurunan saham AS setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif kepada mitra dagang. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa (4/3) pagi. Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 turun 584,79 poin atau 1,54% ke 37.210,17, Hang Seng turun 328,02 poin atau 1,43% ke 22.678,25, Taiex turun 371,14 poin atau 1,61% ke 22.383,75, Kospi naik 6,53 poin atau 0,26% ke 2.539,23, ASX 200 turun 72,25 poin atau 0,88% ke 8.173,40, Straits Times turun 1,90 poin atau 0,30% ke 3.895,94 dan FTSE Malaysia turun 10,74 poin atau 0,68% ke 1.560,65.

Bursa Asia turun pada perdagangan Selasa (4/3) pagi, menyusul penurunan saham AS setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif kepada mitra dagang yang memunculkan kekhawatiran terjadinya perang dagang yang berdampak pada ekonomi global.

Bursa saham di Jepang dan Australia turun. 

Baca Juga: Bursa Asia Jatuh Jumat (28/2) Pagi, Trump Pastikan Tarif Baru Berlaku Pekan Depan

Indeks S&P 500 turun hampir 2% setelah Trump mengatakan bahwa Meksiko dan Kanada tidak dapat menegosiasikan penangguhan tarif yang akan mulai berlaku Selasa (4/3) waktu setempat. Trump juga menandatangani perintah penggandaan tarif untuk China menjadi 20%.

Para investor semakin waspada terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik dan prospek tarif balasan yang memperburuk pertikaian perdagangan global.

"Tingkat kecemasan pasar meningkat, dan kami melihat para pedagang harus bereaksi secara agresif dan dinamis,"  tulis Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group Ltd dalam sebuah catatan, seperti dikutip dari Bloomberg.

"Bagaimanapun, volatilitas di pasar sedang meningkat dan kita perlu bersiap menghadapi berita utama yang akan muncul kapan saja." 

Selanjutnya: Saham Ini Kembali Diborong Orang Terkaya RI, Investor Receh Perlu Ikut Beli / Jual?

Menarik Dibaca: 20 Ucapan Hari Obesitas Sedunia Penuh Semangat dan Motivasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU Indonesia KONTAN DIGITAL PREMIUM ACCESS

[X]
×