Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia menguat dengan indeks acuan regional menuju kenaikan tertinggi setahun, Senin (5/9). Menyusul lemahnya data tenaga kerja AS yang meleset dari perkiraan di tengah spekulasi kenaikan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,4 % menjadi 140,04 pukul 16:09 waktu Hong Kong, menuju penutupan tertinggi sejak Agustus 2015.
Sebelumnya, indeks S & P 500 naik 0,4 % pada hari Jumat (2/9), menghentikan penurunan tiga hari, setelah melaporkan pekerjaan menunjukkan pengusaha Amerika menambahkan 151.000 pekerja untuk nonfarm payrolls pada bulan Agustus, di bawah 180.000 yang diproyeksikan oleh ekonom.
Meredupkan kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga bulan ini menjadi 32% dari 42% pekan lalu. Sementara, taruhan kenaikan suku bunga Desember turun menjadi 59%.
“Dengan angka nonfarm payroll tersebut, sepertinya The Fed tidak akan menaikkan suku bunga September,” kata Vasu Menon, vice president wealth management research at Oversea-Chinese Banking Corp.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,7 % ke level tertinggi satu tahun ditopang saham-saham properti setelah penjualan rumah naik Agustus ke level tertinggi 14 bulan.
Indeks Topix Jepang naik 0,2% atau berakhir pada level tertinggi tiga bulan dengan saham-saham berbasis produsen listrik memberikan dorongan terbesar.
Indeks Taiwan Taiex, indeks Kospi Korea Selatan dan S & P / ASX 200 Index Australia semua naik 1,1 %. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru naik 0,9 %. Indeks Straits Times Singapura menguat 1,5 %. Filipina Bursa Efek Indeks tergelincir 0,6 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News