kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Bursa Asia Melemah, Kebijakan Perdagangan Masih Jadi Fokus di Pasar


Jumat, 07 Maret 2025 / 08:32 WIB
Bursa Asia Melemah, Kebijakan Perdagangan Masih Jadi Fokus di Pasar
ILUSTRASI. Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Jumat (7/3) pagi, setelah Wall Street jatuh di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Trump.REUTERS/Issei Kato/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Jumat (7/3) pagi. Pukul 08.18 WIb, indeks Nikkei 225 turun 830,16 poin atau 2,19% ke 36.880,06, Hang Seng turun 187,69 poin atau 0,77% ke 24.182,02, Taiex turun 29,95 poin atau 0,70% ke 22.727,47, Kospi turun 9,42 poin atau 0,37% ke 2.566,11, ASX 200 turun 97,61 poin atau 1,20% ke 7.997.70, Straits Times turun 8,50 poin atau 0,23% ke 3.908,72 dan FTSE Malaysia turun 5,36 poin atau 0,33% ke 1.553,82.

Bursa Asia melemah setelah Wall Street menavigasi kejatuhan saham di tengah berita utama ketidakpastian kebijakan tarif Trump.

Saham Australia dan Jepang turun lebih dari 1% pada pembukaan perdagangan. 

Baca Juga: Bursa Asia Menguat pada Kamis (6/3) Pagi, Mengekor Kenaikan Wall Street

Saham AS gagal bangkit setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menunda pungutan atas barang-barang dari Meksiko dan Kanada yang masuk dalam kesepakatan perdagangan Amerika Utara. 

Prospek tarif yang berubah-ubah menambah kelesuan di Wall Street menjelang rilis data nonfarm payrolls pada Jumat ini.

"Saat ini, kebijakan perdagangan mendominasi aksi pasar,"  kata Chris Larkin di E Trade Morgan Stanley seperti dikutip Bloomberg.

"Sampai asap tarif menghilang, kondisi ini akan terus menjadi perjalanan berliku bagi para pedagang dan investor." 

Di Asia, Menteri Keuangan China Lan Fo'an mengatakan pemerintah China memiliki alat kebijakan fiskal dan ruang yang cukup untuk menghadapi kemungkinan tantangan domestik dan eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×