Sumber: CNBC | Editor: Sanny Cicilia
SINGAPURA. Bursa Asia menguat di awal perdagangan Jumat (24/3). Pasar saham di kawasan pada hari terakhir pekan ini enggan mengekor bursa Amerika Serikat yang lesu akibat tertundanya voting UU Kesehatan di sana.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,32%, ditopang kurs yen yang tetap di kisaran 111 per dollar AS.
Indeks ASX 200 di Australia juga melaju 1%, didukung hampir semua sektor saham, kecuali indeks emas. Saham indeks tambang besar di Australia menguat; seperti Rio Tinto bertambah 0,92%, Fortescue Metals naik 1,28%, dan BHP Billiton naik 0,62%.
Indeks Kospi di Korea Selatan juga positif dengan kenaikan 0,26%.
Bursa Amerika Serikat kemarin melandai lantaran parlemen menunda voting penghapusan dan revisi Obamacare, yang diinisiasi Presiden Donald Trump.
Dow Jones Industrial Average turun 0,02% dan Indeks S&P 500 merosot 0,11%.
"Pasar menagih bukti dan lebih sedikit polemik untuk meningkatkan kepercayaan bahwa dia adalah presiden yang kredibel untuk membawa manfaat bagi bisnis," kata Jim Lowell, CIO di Adviser Investments kepada CNBC.
Beberapa faktor yang akan diperhatikan pasar adalah pertemuan antara lima negara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC untuk mengkaji kembali komitmen pemangkasan 1,8 juta barel per hari, untuk mendongkrak harga minyak.
Pasalnya, sementara OPEC menggerus produksi, produksi dan cadangan minyak AS tetap digenjot sehingga harga minyak saat ini kembali terpangkas ke bawah US$ 50 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News