kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Euforia masih menyulut IHSG


Jumat, 24 Maret 2017 / 07:50 WIB
Euforia masih menyulut IHSG


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Euforia masih menggelayuti pasar saham Indonesia. Pada transaksi kemarin (23/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 5.563,76, rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. IHSG bahkan sempat mencapai level 5.576,67.

Ada beberapa momentum yang turut mendukung euforia di pasar saham, seperti pembagian dividen, rilis kinerja emiten hingga spekulasi bahwa Standard & Poor's (S&P) akan memperbarui peringkat utang Indonesia. Ada ekspektasi, kali ini S&P akan menaikkan peringkat utang Indonesia ke level investment grade.

Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah naik 5,04%, tidak terpaut jauh dengan indeks Straits Times yang naik 6,59% (ytd), indeks Shanghai naik 4,41% (ytd) dan Nikkei naik 4,18% (ytd). Tapi pertumbuhan IHSG masih jauh di bawah kinerja indeks Hang Seng dan indeks Kospi yang masing-masing menanjak 9,20% dan 13,91% (ytd).

Pemodal asing memang terus merangsek masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama 13 hari berturut-turut, asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 7,71 triliun.

Menguatnya minat asing masuk ke pasar domestik sejalan dengan semakin rendahnya risiko investasi Indonesia. Hal ini tecermin pada angka credit default swap (CDS). Pada tahun ini, posisi CDS Indonesia terus menurun.

Meski demikian, sejumlah analis mengingatkan, pelaku pasar tetap perlu berhati-hati dan bersiap mengantisipasi bila pasar berbalik arah. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee memperkirakan, aliran dana asing akan terus masuk pasar hingga Mei mendatang. "April masih naik, namun Mei investor agak sedikit berhati-hati," kata Hans.

Menurut dia, secara historikal pasar saham biasanya terkoreksi di bulan Mei, sebagaimana terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Hans menilai, investor sudah bisa profit taking saat ini.

Apalagi, sentimen-sentimen positif diprediksi bakal meredup di kuartal dua. Pembagian dividen sudah usai, emiten juga sudah merilis laporan kinerja. Alhasil, sentimen yang tersisa cuma soal kenaikan rating Indonesia. "Kalau sudah selesai pembagian dividen dan ternyata tidak ada kenaikan rating oleh S&P, maka indeks berpotensi jatuh lagi," ungkap Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities.

Di saat yang sama, pasar berpotensi tertekan sentimen negatif kondisi politik, misalnya isu Pilkada putaran kedua di DKI Jakarta, pada 19 April 2017.

Tapi Edwin memprediksi, dalam waktu dekat IHSG berpotensi menembus 5.600. "Sebulan ke depan naik turun, tapi arahnya menguat," kata dia.

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,1%, MNC Securities menghitung target optimistis IHSG di level 5.950 dan target moderat di 5.600. Adapun Bahana Securities dalam risetnya, memperkirakan IHSG bisa menembus level 6.000 sebelum akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×