kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan Kamis (26/8) pagi


Kamis, 26 Agustus 2021 / 08:32 WIB
Bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan Kamis (26/8) pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia. (Photo by James Matsumoto/SOPA Images)


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (26/8) pagi, dengan mayoritas indeks menguat. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 30,37 poin atau 0,11% ke 27.753,55, Hang Seng turun 20,17 poin atau 0,08% ke 25.673,78, Taiex naik 151,81 poin atau 0,81% ke 17.180,83, Kospi turun 4,07 poin atau 0,17% ke 3.141,40 ASX 200 turun 47,56 poin atau 0,63% ke 7.485,00, Straits Times naik 6,51 poin atau 0,19% ke 3.113,42 dan FTSE Malaysia naik 4,51 poin atau 0,27% ke 1.573,98.

Bursa Asia bervariasi karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut tentang peraturan di China serta pendekatan Federal Reserve untuk mengurangi stimulus.

Ekuitas berfluktuasi di Jepang, tetapi tergelincir di Australia. 

Di China, tindakan keras Beijing terhadap industri swasta terus mewarnai sentimen dan memperumit prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Rebound saham China yang terdaftar di AS gagal berlanjut.

Baca Juga: Bursa Rabu (25/8) segera dibuka, simak rekomendasi 3 saham agar meraih cuan

Pandangan terpecah tentang apakah pidato Gubernur The Fed pada simposium Jackson Hole akan memberikan panduan lebih jelas tentang kapan dan bagaimana Fed akan mengurangi dukungan daruratnya.

Sementara rebound ekonomi yang sedang berlangsung dan inflasi yang meningkat menambah catatan untuk memulai normalisasi kebijakan, strain virus delta yang menyebar cepat mengancam pemulihan ekonomi.

"Pasar saham AS tetap sangat bullish, tetapi masih matang untuk pullback 5% pertama dalam hampir setahun karena potensi puncak stimulus di sini," kata Edward Moya, analis pasar senior Oanda dalam catatannya seperti dikutip Bloomberg.

Pidato Powell kemungkinan akan menekan bahwa pemulihan ekonoi telah melewati krisis dan mereka akan segera mengumumkan bahwa mereka siap untuk mengurangi pembelian aset," kata Moya.

Selanjutnya: Bursa Asia kompak menguat, mengekor kenaikan Wall Street

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×