Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
Senada, pedagang kripto lainnya, yakni Digitalexchange.id juga terakhir mendapatkan kabar dari Bappebti adalah pembahasan tersebut masih dibicarakan oleh pihak terkait. CEO Digitalexchange.id Duwi Sudarto Putra menyebut, kemungkinan besar pembahasan masih berlangsung pada tahap memastikan kesiapan terkait persyaratan-persyaratan bursa tersebut dan dan mekanisme menjalankannya akan seperti apa.
Duwi membeberkan, pihaknya saat ini sedang melakukan integrasi simulasi pelaporan dengan salah satu kandidat bursa. Ke depan, ia berharap bursa aset kripto ini bisa terwujud karena hal utama yang mendasari pendirian bursa aset kripto adalah untuk melindungi konsumen. Keberadaan bursa akan menciptakan ekosistem perdagangan aset kripto yang lebih kredibel, akuntabel, dan terintegrasi.
Adapun, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam live instagram akhir Agustus lalu menjelaskan, saat ini bursa kripto sudah dalam tahap akhir dan sedang diuji coba tingkat keamanannya. "Ini semua dalam tahap akhir dan sekarang, lagi uji coba security-nya dari beberapa blockchain exchanges-nya. Insya Allah akhir tahun ini selesai semua," ujarnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Harmanda mengatakan saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan informasi terbaru terkait pengesahan bursa aset kripto. Berdasarkan update terakhir, Teguh bilang pembentukan bursa aset kripto masih on progress.
"Para pelaku tentu menyambut baik adanya bursa aset kripto di Indonesia agar sesuai dengan regulasi yang ada tentang komoditas agar para investor dapat melakukan transaksi dengan aman dan nyaman. Harapan kami bahwa sebaiknya bursa aset kripto yang ada nanti bersifat independent dan tidak terafiliasi dengan pihak manapun," kata Teguh.
Selanjutnya: Caizcoin, kripto syariah pertama siap masuk ke bursa crypto dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News