Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) sedikit berubah, setelah ekuitas mencatat pekan terbaiknya sejak Juli, karena investor berspekulasi apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pekan ini serta data menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di China.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,1% menjadi 1.960,80 pada 09:32 pagi waktu New York, setelah Indeks tersebut menambahkan 2,1% pekan lalu di tengah ayunan saham global jelang keputusan The Fed Kamis (17/9) ini.
Saham China merosot tajam dalam tiga pekan terakhir setelah kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi negara semakin mendalam. Output industri meleset dari perkiraan ekonom, sementara investasi dalam delapan bulan pertama meningkat di laju paling lambat sejak tahun 2000.
Investor tetap yakin the Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini, bahkan dengan spekulasi yang kuat bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga di pekan ini.
Para trader menghargakan 30% peluang pada hari Kamis, turun dari 48% sebelum China mendevaluasi mata uangnya bulan lalu. Kemungkinan langkah pada pertemuan Desember adalah sekitar 59%, menurut data yang dihimpun Bloomberg.
Indeks Chicago Board Volatilitas Options Exchange melonjak ke rekornya sebesar 135% bulan lalu di tengah koreksi 10% pertamanya pada ekuitas AS dalam empat tahun terakhir. Ukuran untuk gejolak pasar yang dikenal sebagai VIX ditutup lebih rendah pada Jumat setelah berayun antara naik dan turun, dan turun sebanyak 18% sejauh bulan September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News