kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

IHSG pagi positif, melawan arus bursa Asia


Jumat, 11 September 2015 / 09:23 WIB
IHSG pagi positif, melawan arus bursa Asia


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada transaksi akhir pekan ini (11/9). Pada pukul 09.11 WIB, indeks tercatat naik 0,5% menjadi 4.365,36.

Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang menurun. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain sektor agrikultur naik 1,72%, sektor infrastuktur naik 0,63%, dan sektor industri lain-lain naik 0,6%.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers pagi ini antara lain: PT Ristia Bintang Tbk (RBMS) naik 24,24%, PT Bank Victoria Tbk (BVIC) naik 12,12%, dan PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) naik 11,11% menjadi Rp 140.

Pergerakan indeks pagi ini melawan arus pergerakan bursa Asia. Menjelang pertemuan pimpinan the Federal Reserve yang akan berlangsung pekan depan, mayoritas indeks di kawasan regional melempem pada Jumat (11/9). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1%.

Indeks Kospi Korea Selatan dan indeks S&P/ASX 200 Australia masing-masing tertekan 0,7%. Sementara, indeks Topix Jepang bergerak liar seiring sinyal positif dari indeks futures Amerika yang pagi ini naik 0,2%. Di sisi lain, yen mencatatkan pelemahan bersamaan dengan penurunan harga obligasi yang menandakan semakin berkurangnya permintaan aset-aset safe haven.

"Market pagi ini tidak disetir oleh faktor fundamental, melainkan kejadian terkini dan level teknikal. Masih banyak ketidakpastian yang mempengaruhi pasar, termasuk apa yang terjadi dengan kebijakan moneter AS," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×