kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dibuka menguat, bursa Asia diprediksi volatil


Senin, 14 September 2015 / 08:03 WIB
Dibuka menguat, bursa Asia diprediksi volatil


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia dibuka di zona hijau pada transaksi perdagangan hari ini (14/9). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 127,69.

Jika dijabarkan, indeks Topix Jepang naik 0,3%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4%.

Kenaikan bursa Asia terjadi seiring langkah investor melakukan aksi wait and see kebijakan yang akan dikeluarkan the Federal Reserve pada pekan ini. Pendapat sejumlah ekonom terbelah terkait kebijakan suku bunga the Fed. Sekitar 28% analis memprediksi the Fed akan mempertahankan kebijakannya pada 17 September mendatang.

Selain itu, pergerakan bursa juga sedikit banyak dipengaruhi oleh data ekonomi China yang beragam. Asal tahu saja, data produksi industri China pada Agustus lalu naik 6,1% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini di bawah estimasi sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg yakni 6,5%. Sedangkan fixed-asset investment naik 10,9% pada delapan bulan pertama tahun ini, berbanding proyeksi analis sebesar 11,2%.

Lemahnya data pertumbuhan industri dan data investasi menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan sebesar 7% pada tahun ini.

"Transaksi perdagangan akan tetap volatil menjelang pertemuan FOMC. Data yang dirilis Minggu kemarin kembali memicu kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China. Investor berharap akan adanya stimulus lain dari Beijing, yang pada akhirnya akan menyokong pasar saham China," jelas Bernard Aw, strategist IG Asia Pte di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×