kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Bursa AS berakhir di zona merah


Kamis, 24 Oktober 2013 / 05:31 WIB
Bursa AS berakhir di zona merah
ILUSTRASI. Perbankan makin berani salurkan green financing


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

NEW YOR. Bursa Amerika Serikat (AS ) berakhir di zona merah hari ini (23/10). Indeks Standard & Poor 500 turun setelah hari beberapa hari sebelumnya berhasil mencetak rekor. Turunnya pendapatan beberapa perusahaan membuat beberapa investor kecewa.

Indeks S & P 500 turun 0,5% menjadi 1.746,38 pada pukul 16.00 waktu New York. Penurunan saham tersebut mengakhiri lima hari reli bursa AS yang sudah naik 3,3%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,33 poin, atau melemah 0,4% menjadi ke 15.413,33.

"Ada harapan yang tinggi setiap kali musim cetak laba tiba,” kata Edward Painvin , kepala investasi dari Chase Investment Counsel Corp kepada Bloomberg di Virginia.  Tahun ini, indeks S & P 500 sudah menguat 23,03% Adanya spekulasi Federal Reserve akan menunda pengurangan stimulus sampai akhir tahun ini membuat bursa AS hijau.

Saham-saham yang turun adalah Caterpillar, sahamnya turun 6,1% setelah pendapatan tahun ini turun karena turunnya permintaan alat berat dari industri pertambangan. Begitu juga dengan saham Broadcom, produsen chip prosesor itu juga mencatat penurunan saham 2,9%.

Namun begitu, Bursa AS tertolong oleh kenaikan saham Boeing Co, yang menguat 5,3% persen ke posisi rekor. Saham Boeing naik setelah perusahaan menargetkan untuk meningkatkan produksi pesawat. Sementara itu, saham Corning Inc naik 14% setelah berniat buyback senilai US$ 2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×