Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 10 triliun di tahun 2025. Segmen residensial bakal menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan BSDE.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya optimistis peluncuran produk baru di BSD City serta proyek perusahaan patungan seperti Nava Park dan Hiera akan terus menarik minat pasar.
“Selain itu, perkembangan infrastruktur dan ekspansi industri di wilayah sekitar proyek kami, seperti Grand Wisata dan Kota Wisata, turut memperkuat daya tarik hunian yang kami tawarkan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (11/3).
Baca Juga: Intip Rekomendasi Teknikal Saham ASII, BSDE dan BRIS untuk Perdagangan Rabu (5/3)
Sebagai gambaran, BSDE mencatat prapenjualan sebesar Rp 9,72 triliun sepanjang tahun 2024 lalu. Angka tersebut 2% lebih tinggi dari target yang ditetapkan BSDE sebelumnya pada awal tahun 2024, yakni Rp 9,50 triliun.
Tahun lalu, BSDE mengandalkan sektor resindensial untuk mendulang angka penjualan. Sementara, tahun ini, BSDE menargetkan 51% bersumber dari segmen residensial, segmen komersial akan berkontribusi sebesar 34%, dan lain-lain menyumbang sebesar 15%.
Hermawan menuturkan, BSD City, sebagai flagship proyek BSDE, akan menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi di semua segmen. Pada segmen residensial, BSD City diproyeksikan akan meraup prapenjualan sebesar Rp 1,8 triliun atau 18% dari total target prapenjualan sebesar Rp 10 triliun.
Adapun di segmen komersial, proyek-proyek komersial yang berlokasi di BSD City ditargetkan meraih Rp 1,7 triliun prapenjualan. Nominal tersebut setara 17% dari total target prapenjualan sebesar Rp 10 triliun.
Sementara itu, Grand Wisata dan Kota Wisata juga akan menjadi penyumbang utama terhadap prapenjualan BSDE.
“Kami melihat bahwa perkembangan industri di wilayah timur Jakarta serta peningkatan konektivitas infrastruktur di selatan Jakarta akan berperan penting dalam mendorong permintaan di Grand Wisata dan Kota Wisata, dua township yang dikembangkan BSDE di wilayah tersebut,” tuturnya.
Selain itu, dengan akuisisi PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) pada 2024, BSDE mengharapkan tambahan kontribusi prapenjualan dari tiga proyek SMDM, yaitu Rancamaya, Royal Tajur dan Harvest City. Proyek tersebut diproyeksikan berkontribusi sekitar 3% terhadap total target prapenjualan.
Baca Juga: Maybank Sekuritas Proyeksi Hasil Pra Penjualan BSDE Tumbuh Melambat di Tahun Ini
Hermawan memaparkan, kebijakan insentif PPNDTP yang diperpanjang hingga akhir 2025 telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri properti pada umumnya sejak November 2023 lalu.
Kebijakan tersebut berdampak positif bagi konsumen untuk mendapatkan hunian, terutama di tengah isu pelemahan daya beli. Kebijakan insentif tersebut juga berdampak pada kinerja penjualan BSDE.
“Terutama, untuk segmen rumah tapak dan apartemen, seperti Grand Wisata, Apartemen Southgate dan Aerium,” paparnya.
BSDE pun meyakini bahwa insentif ini akan terus mendorong pertumbuhan industri properti nasional di tahun depan.
“Selain itu, strategi kolaborasi melalui skema perusahaan patungan juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat pengembangan cadangan lahan, termasuk kontribusi dari akuisisi SMDM yang menambah portofolio kami di sektor hunian,” ungkap Hermawan.
Selanjutnya: Pemerintah akan Bangun Kilang Minyak 1 Juta Barrel per Hari, Ini Lokasinya
Menarik Dibaca: Ikuti Langkah Ini, Cara Memulai Bisnis Kecil dengan Sukses
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News