kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bulan ini, Sucorinvest luncurkan reksadana syariah


Rabu, 04 September 2013 / 19:57 WIB
Bulan ini, Sucorinvest luncurkan reksadana syariah
ILUSTRASI. List Kode Redeem ML (Mobile Legends) April 2022, User Baru Bisa Klaim Banyak Hadiah


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kondisi pasar yang sedang bearish tak menyurutkan PT Sucorinvest Asset Management (SAM) untuk menggali potensi di sektor ini. Bahkan, manajemen justru akan meluncurkan satu produk reksadana syariah.

Associate Retail Director Sucorinvest Asset Management, Ferial Fahmi, mengatakan, pihaknya memilih produk ini lantaran potensi produk syariah sangat besar mengingat 80% penduduk Indonesia merupakan warga muslim. "Bukan hanya itu, produk ini juga menyangkut keyakinan," imbuhnya, Rabu (4/9).

Saat ini, administrasi produk tersebut masih ada di pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika prosesnya sudah selesai, manajemen berharap bisa meluncurkan produk tersebut sekitar bulan ini.

Hingga akhir tahun, perolehan asset under management (AUM) dari produk ini ditargetkan sekitar Rp 300 miliar. Dengan demikian, manajemen kian optimistis target AUM semua produk SAM yang dipatok pada angka Rp 5 triliun hingga akhir tahun bisa tercapai. Adapun perolehan AUM hingga Agustus lalu mencapai Rp 3,5 triliun. Catatan saja, hingga hari ini SAM memiliki tiga produk reksadana.

Selain mengejar target bisnis, peluncuran produk baru ini sekaligus menjadi upaya perusahaan untuk mengejar segmen ritel. Pasalnya, investor ritel di Indonesia masih sangat minim. Nasabah ritel SAM juga masih terbilang kecil, tidak melebihi angka 10%.

Padahal, pasar modal akan lebih stabil jika basis segmen ritelnya kuat. Gambarannya, kalau ada satu atau dua investor institusi yang keluar maka IHSG langsung goyah. Tapi, kalau ada satu atau dua investor ritel yang cabut dari pasar, maka IHSG masih relatif stabil.

"Andai ada satu juta atau dua juta orang saja yang masuk ke pasar modal hari ini, indeks pasti langsung kuat," pungkas Ferial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×