kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukit Asam (PTBA) incar kontribusi pembangkit listrik di atas 10%


Rabu, 26 September 2018 / 20:07 WIB
Bukit Asam (PTBA) incar kontribusi pembangkit listrik di atas 10%
ILUSTRASI. Aktifitas Penambangan Batubara di Tambang Bukit Asam


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah berusaha untuk mendulang pendapatan di luar bisnis utama mereka yakni sebagai produsen batubara. Asal tahu saja, perusahaan milik negara ini tengah fokus pula dalam pengembangan bisnis pembangkit listrik.

PTBA saat ini tengah membangun dan rencana pembangunan beberapa proyek pembangkit listrik seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sebelumnya diinformasikan bahwa total investasi PLTS tersebut sebesar US$ 197 juta.

Ditemui saat acara Investor Summit 2018 di Balikpapan, Selasa (25/9), Suherman, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, ada beberapa proyek PLTS yang sedang dikembangkan seperti yang sedang mengalami penundaan oleh pemerintah di Bangka Belitung serta proyek kerja sama PLTS dengan PT Angkasa Pura II (AP II).

“Kami sedang kerja sama dengan AP II untuk menggunakan PLTS di semua bandara milik AP II,” ujar Suherman. Pihaknya akan lebih mempersiapkan teknologi dan AP II akan pada posisi pengoperasian. PTBA mengharapkan tahun depan sudah dapat mengoperasikan pembangkit karena teknologi ini sudah banyak diterapkan di luar negeri.

Menurut Suherman, ini merupakan bagian dari strategi PTBA dalam menghadapi tren pemakaian batubara yang akan semakin menurun. Ini merupakan bagian visi dari perusahaan yang akan menjadi perusahaan energi dan akan mulai berbisnis di bidang hilirisasi energi.

“Untuk pembangkit listrik kami sudah punya yang memiliki kapasitas 2x110 megawatt (MW), 3x10 MW, 2x8 MW. Yang masih tahap konstruksi itu paling besar dengan kapasitas 2x620 MW kerja dengan China Huadian Hongkong Company Ltd,” kata Suherman.

Lebih lanjut arah bisnis PTBA akan ke pembangkit listrik karena hilirasisi energi tersebut memiliki multiplier effect besar dengan profit 12 kali hingga 13 kali lebih besar dari hulu. Kendati demikian, porsi pendapatan pembangkit masih kecil dibandingkan bisnis inti PTBA saat ini yakni batubara.

“Porsi kontribusi pembangkit listrik masih di bawah 10%. Ke depan harapannya bisa lebih dari itu,” ujar Suherman. Asal tahu saja, pendapatan PTBA pada periode Januari-Juni 2018 naik 17,37% yoy menjadi Rp 10,52 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,97 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×