Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan ground breaking proyek coal to chemical plant pada Desember 2018. Terlebih, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta agar proyek hilirisasi batubara tersebut dipercepat.
Proyek pengembangan antara PTBA dengan PT Pertamina dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merupakan proyek feasible, mengingat harga batubara yang digunakan memakai skema harga batubara cost plus margin, bukan market price. Adapun kebutuhan batubara untuk proyek ini sebesar 9 juta ton per tahun, dengan produk utama hilirisasi adalah pupuk urea, DME dan polipropilen.
Sementara itu, untuk menghadapi isu perubahan iklim beberapa tahun ke depan, PTBA akan terus menjaga market share dengan fokus pada energi terbarukan. Perusahaan pelat merah ini masih bertumpu pada proyek PLTS, dan ke depannya akan dikembangkan proyek energi terbarukan lainnya.
PTBA mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 100 megawatt (MW). Perusahaan ini juga sudah menandatangani MoU dengan PT Angkasa Pura II untuk membangun PLTS di wilayah operasi Angkasa Pura II dan akan berlanjut ke tahap feasibility study.
"Proyeks PLTS ini tentunya memanfaatkan lahan open space Angkasa Pura II yang luas, sehingga sangat potensi untuk menghasilkan tenaga listrik yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik bandara," menurut laporan hasil paparan publik PTBA di Surabaya, Kamis (20/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News