Reporter: Ika Puspitasari, Nur Qolbi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk dikabarkan akan meraup dana US$ 1,5 miliar dalam penawaran umum perdana setelah menetapkan harga initial public offering (IPO) di batas atas kisaran awal. Menurut sumber Reuters, Rabu (21/7), pesanan IPO Bukalapak mencapai lebih dari US$ 6 miliar.
IPO oleh perusahaan e-commerce terbesar keempat di Indonesia turut didukung oleh investor pelat merah Singapura, yakni GIC dan juga Microsoft. Selain karena memiliki nilai jumbo, IPO Bukalapak juga dinilai menarik karena pasar e-commerce Indonesia senilai US$ 40 miliar diuntungkan dari permintaan yang didorong oleh pandemi yang kuat.
Bukalapak menolak berkomentar mengenai kabar IPO yang diberitakan Reuters.
Dalam perhelatan IPO, Bukalapak melepas 25,76 miliar saham baru. Jumlah tersebut setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca Juga: Gelombang IPO Startup Global Belum Surut
Pada masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 9-19 Juli 2021, Bukalapak menetapkan kisaran harga penawaran Rp 750-Rp 850 per saham. Dengan begitu, jumlah dana segar yang diincar Bukalapak dari IPO berkisar antara Rp 19,3 triliun-Rp 21,9 triliun.
Ratna Karim, Direktur PT Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek Bukalapak menjabarkan, sekitar 66% dana IPO akan digunakan oleh PT Bukalapak.com sebagai modal kerja. Kemudian, sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak.
Secara rinci, sekitar 15% diperuntukkan bagi PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia. "Sementara masing-masing 1% akan dialokasikan untuk PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan PT Five Jack," kata Ratna dalam public expose IPO Bukalapak secara virtual, Jumat (9/7).
Baca Juga: IPO GoTo Menunggu Aturan Hak Suara Multipel
Lebih lanjut, Bukalapak akan melakukan registrasi final ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Juli 2021. Dengan begitu, Bukalapak berharap, surat efektif dari OJK bisa diperoleh pada 26 Juli 2021.
Kemudian, masa penawaran umum akan berlangsung pada 28-30 Juli 2021, tanggal penjatahan pada 3 Agustus 2021, dan distribusi saham elektronik beserta pengembalian uang pemesanan pada 5 Agustus 2021. Selanjutnya, Bukalapak akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 6 Agustus 2021 dengan kode saham BUKA.
Ratna menyampaikan, dari total saham yang dilepas, porsi penjatahan untuk investor retail (pooling allotment) minimal 2,5% atau sekitar Rp 75 miliar.
"Akan tetapi, kami akan menyesuaikan penjatahan pooling ini apabila saat e-IPO terjadi kelebihan permintaan atau ovesrsubscribed," ucap Ratna.
Dalam gelaran IPO ini, Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara yang menjadi penjamin emisi efek adalah UBS Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Baca Juga: Porsi Investor Ritel di IPO Bukalapak Bisa Membesar
Sebagai informasi, rencana IPO Bukalapak ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia dalam lebih dari satu dekade.
Pada tahun 2020, Bukalapak membukukan pendapatan Rp 1,35 triliun atau meningkat 25,55% dibandingkan pendapatan tahun 2019 yang sebesar Rp 1,08 triliun. Sementara dari segi bottom line, Bukalapak berhasil mengurangi kerugian hingga 51,74%, dari Rp 2,79 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,32 triliun pada 2020.
Selanjutnya: Jadi unicorn pertama yang IPO, Bukalapak incar dana hingga Rp 21,9 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News