Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) menggelar perhelatan initial public offering (IPO) pada November 2012 lalu. Melalui kegiatan tersebut, emiten batubara ini memperoleh dana bersih hasil IPO senilai Rp 492,95 miliar.
Mengutip hasil public expose BSSR hari ini, (11/12), hingga kuartal III 2013 BSSR telah menggunakan Rp 455 miliar, atau setara 92% dari perolehan IPO. Rinciannya, sebesar 6,9% atau setara Rp 34 miliar digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Lalu, sekitar 2,21% atau setara Rp 10,9 miliar digunakan untuk kebutuhan belanja modal perusahaan. Sebesar 35% atau setara Rp 174,2 miliar digunakan untuk pelunasan utang perusahaan.
Sementara sisanya, Rp 235,9 miliar atau 47,85% dari dana hasil IPO digunakan untuk penyertaan modal anak usaha BSSR, yaitu PT Antang Gunung Meratus (AGM). Alokasi dana IPO untuk AGM memang menjadi yang terbesar mengingat AGM menjadi andalan pendapatan konsolidasi BSSR.
Tahun depan, produksi batubara AGM diproyeksikan sebesar 5,5 juta ton. Jika dijumlahkan dengan produksi batubara BSSR sebesar 700.000 ton, maka tahun depan total produksi batubara BSSR sebesar 6,2 juta ton.
Angka tersebut merupakan hasil revisi dari target sebelumnya yang mencapai 8,5 juta ton seiring dengan belum membaiknya pasar batubara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News