kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BSDE kebut akuisisi lahan dan garap infrastruktur


Senin, 16 Mei 2016 / 20:32 WIB
BSDE kebut akuisisi lahan dan garap infrastruktur


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ingin mempercepat akusisi lahan dan pembangunan infrastruktur di kawasan yang telah dikuasai perseroan di tengah tren suku bunga rendah. BSDE ingin lebih awal menangkap peluang dari kecenderungan Bank Indonesia (BI) turunkan suku bunga.

Untuk mempercepat akuisisi lahan dan pengembangan infrastruktur, BSDE akan mencari pendanaan lewat pasar obligasi rupiah di tengah kondisi yield obligasi yang cenderung turun. Perseroan akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini untuk mendukung rencana tersebut. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang ditargetkan Rp 3 triliun dalam masa dua tahun.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan, peluang tersebut telah mendorong perseroan menerbitkan obligasi Rupiah meskipun saat ini perseroan masih ini masih belum menyerap seluruh global bond yang diterbitkan tahun lalu yakni senilai US$ 225 juta. "Kita melihat BI cenderung turunkan tingkat suku bunga dan ini akan berefek ke penurunan bunga KPR. Jadi kita mencoba menangkap peluang ini di depan," jelasnya di Jakarta, Senin (16/5).

Obligasi tersebut akan dirilis dalam dua seri. Untuk seri A bertenor lima tahun akan dikenakan bunga 9% dan Seri B bertenor tujuh tahun dikenakan kupon 9,2%.

BSDE akan menggunakan 40% dana tersebut untuk pembebasan lahan di kawasan pengembangan BSD city. Saat ini, perseroan masih memiliki lahan seluas 800 hektare (ha) di kawasan tersebut yang belum selesai dibebaskan.

Tahun ini, BSDE menganggarkan belanja modal (capex) untuk akuisisi lahan sebesar Rp 1 triliun untuk beberapa kawasan yang izin akusisinya telah dikantongi. Selain di BSD City, perseroan juga memiliki lahan di Grand Wisata dan Kota Wisata yang belum selesai dibebaskan. "Tahun ini kita hanya fokus akuisisi lahan di kawasan yang sudah kita miliki izinnya," kata kata Li Jani Harjanto, Direktur BSDE.

Sementara 40% dari dana obligasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan, komersial, perkantoran dan infrastruktur di area pengembangan BSD City. Sedangkan 20% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.

Tahun ini, BSDE akan terus mengembangkan kawasan BSD City lewat peluncurkan kluster-kluster baru kawasan hunian hijau Vanya Park. baru-baru ini perseroan telah merilis kluster Anarta House. Selain kluster baru, BSDE juga akan meluncurkan tiga proyek apartemen yakni Element Rasuna sebanyak dua tower, Aerium Tama Permata Buana di Jakarta Barat dan apartemen Tanjung Barat.

Hermawan bilang, Element Rasuna sudah mulai pre-launching sejak tahun lalu. Hingga saat ini perseroan telah berhasil mencatatkan marketing sales 30% dari proyek tersebut. Tahun ini perseroan menargetkan bisa menjual 50% dari kedua tower apartemen yang akan dirilis tersebut.

Sementara Obligasi global yang diterbitkan perseroan tahun lalu baru berhasil terserap sebesar US$ 70 juta. Hermawan bilang, penggunaan dana tersebut memang hanya ditujukan untuk meningkat aset properti investasi lewat pengembangan gedung perkantoran Green Office park (GOP) di BSD City.

Dia menjelaskan, dalam pengembangan gedung vertikal diperlukan komponen yang berhubungan dengan dollar AS (USD) sekitar 30%-40% sehingga perseroan memutuskan menerbitkan global bond untuk mengantisipasi tingkat suku bunga dalam dua tau tiga tahun ke depan.

Adapun sisa dari dana obligasi dolar tersebut akan digunakan tahun ini dan tahun 2017 tergantung perkembangan pembangunan GOP. Saat ini perseroan tengah membangun GOP 9. Sementara yang sudah beroperasi baru GOP 6. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×