kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,16   3,41   0.38%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSDE kebut akuisisi lahan dan garap infrastruktur


Senin, 16 Mei 2016 / 20:32 WIB
BSDE kebut akuisisi lahan dan garap infrastruktur


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Tahun ini, BSDE menganggarkan belanja modal (capex) untuk akuisisi lahan sebesar Rp 1 triliun untuk beberapa kawasan yang izin akusisinya telah dikantongi. Selain di BSD City, perseroan juga memiliki lahan di Grand Wisata dan Kota Wisata yang belum selesai dibebaskan. "Tahun ini kita hanya fokus akuisisi lahan di kawasan yang sudah kita miliki izinnya," kata kata Li Jani Harjanto, Direktur BSDE.

Sementara 40% dari dana obligasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan, komersial, perkantoran dan infrastruktur di area pengembangan BSD City. Sedangkan 20% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.

Tahun ini, BSDE akan terus mengembangkan kawasan BSD City lewat peluncurkan kluster-kluster baru kawasan hunian hijau Vanya Park. baru-baru ini perseroan telah merilis kluster Anarta House. Selain kluster baru, BSDE juga akan meluncurkan tiga proyek apartemen yakni Element Rasuna sebanyak dua tower, Aerium Tama Permata Buana di Jakarta Barat dan apartemen Tanjung Barat.

Hermawan bilang, Element Rasuna sudah mulai pre-launching sejak tahun lalu. Hingga saat ini perseroan telah berhasil mencatatkan marketing sales 30% dari proyek tersebut. Tahun ini perseroan menargetkan bisa menjual 50% dari kedua tower apartemen yang akan dirilis tersebut.

Sementara Obligasi global yang diterbitkan perseroan tahun lalu baru berhasil terserap sebesar US$ 70 juta. Hermawan bilang, penggunaan dana tersebut memang hanya ditujukan untuk meningkat aset properti investasi lewat pengembangan gedung perkantoran Green Office park (GOP) di BSD City.

Dia menjelaskan, dalam pengembangan gedung vertikal diperlukan komponen yang berhubungan dengan dollar AS (USD) sekitar 30%-40% sehingga perseroan memutuskan menerbitkan global bond untuk mengantisipasi tingkat suku bunga dalam dua tau tiga tahun ke depan.

Adapun sisa dari dana obligasi dolar tersebut akan digunakan tahun ini dan tahun 2017 tergantung perkembangan pembangunan GOP. Saat ini perseroan tengah membangun GOP 9. Sementara yang sudah beroperasi baru GOP 6. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×