Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ingin mempercepat akusisi lahan dan pembangunan infrastruktur di kawasan yang telah dikuasai perseroan di tengah tren suku bunga rendah. BSDE ingin lebih awal menangkap peluang dari kecenderungan Bank Indonesia (BI) turunkan suku bunga.
Untuk mempercepat akuisisi lahan dan pengembangan infrastruktur, BSDE akan mencari pendanaan lewat pasar obligasi rupiah di tengah kondisi yield obligasi yang cenderung turun. Perseroan akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini untuk mendukung rencana tersebut. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang ditargetkan Rp 3 triliun dalam masa dua tahun.
Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan, peluang tersebut telah mendorong perseroan menerbitkan obligasi Rupiah meskipun saat ini perseroan masih ini masih belum menyerap seluruh global bond yang diterbitkan tahun lalu yakni senilai US$ 225 juta. "Kita melihat BI cenderung turunkan tingkat suku bunga dan ini akan berefek ke penurunan bunga KPR. Jadi kita mencoba menangkap peluang ini di depan," jelasnya di Jakarta, Senin (16/5).
Obligasi tersebut akan dirilis dalam dua seri. Untuk seri A bertenor lima tahun akan dikenakan bunga 9% dan Seri B bertenor tujuh tahun dikenakan kupon 9,2%.
BSDE akan menggunakan 40% dana tersebut untuk pembebasan lahan di kawasan pengembangan BSD city. Saat ini, perseroan masih memiliki lahan seluas 800 hektare (ha) di kawasan tersebut yang belum selesai dibebaskan.