Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepertinya, para broker mulai gerah dengan penghentian sementara atau suspend saham tiga perusahaan Grup Bakrie yang terlalu lama. Pasalnya, transaksi repurchase agreement (repo) saham-saham Grup Bakrie, terutama saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), pada beberapa broker menjadi terombang-ambing.
Presiden Direktur HD Capital Antony Kristanto menginginkan Grup Bakrie segera menyelesaikan repo saham tersebut. Caranya, dengan membeli kembali saham-saham yang telah dijaminkan tersebut. "Sebaiknya segera dilunasi," tukas dia kepada KONTAN, kemarin. Dia mengaku telah menyampaikan keinginan itu kepada otoritas pasar modal pada pekan lalu.
Sekadar informasi, repo mirip gadai saham untuk mendapatkan utang. Bedanya, saham repo yang jadi jaminan itu masih bisa diperdagangkan. Persoalan timbul ketika para broker pemegang saham repo Grup Bakrie tidak bisa memperdagangkannya karena saham tiga perusahaan Grup Bakrie masih di-suspend sejak 7 Oktober lalu.
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany bilang, pihaknya masih menunggu kejelasan penjualan 35% saham Bumi oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). "Suspend berlangsung sampai signing dan ada kepastian. Kami yakin mereka (Bakrie) memiliki itikad baik," katanya. Hal ini juga berdasarkan permintaan para broker. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mengamini hal tersebut.
Meski begitu, BNBR telah berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 2 Desember nanti guna minta persetujuan transaksi itu. Sementara itu, kemarin, San Miguel Corporation mengaku dalam proses negosiasi pembelian saham Bumi. Raksasa produsen makanan dan minuman asal Filipina ini kerap kali dikaitkan dengan Grup Salim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News