kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

BPD Jateng tawarkan kupon 11,75%-12,4%


Rabu, 25 November 2015 / 07:48 WIB
BPD Jateng tawarkan kupon 11,75%-12,4%


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah alias BPD Jateng akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. Surat utang bertajuk Obligasi Subordinasi I Bank Jateng Tahun 2015 ini menawarkan kupon berkisar 11,75% hingga 12,4% per tahun.

Obligasi bertenor tujuh tahun tersebut mendapatkan peringkat idA- alias single A minus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Masa bookbuilding berlangsung mulai 23 November hingga 4 Desember 2015.

BPD Jateng berharap, dapat menghimpun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Desember 2015, sehingga penawaran umum bisa digelar pada 17 Desember mendatang. Sementara, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 23 Desember 2015.

Direktur Utama BPD Jateng Supriyatno mengatakan, dana hasil penawaran umum kali ini akan dipergunakan untuk modal kerja sebagai pengembangan usaha bank ini. "Terutama dalam pemberian kredit dan memperkuat struktur permodalan," ungkapnya, Selasa (24/11).

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra memperkirakan, obligasi BPD Jateng bakal terserap pasar. Sebab, kupon yang ditawarkan sangat menarik, yaitu sekitar 300 basis poin (bps) hingga 370 bps di atas yield Surat Utang Negara (SUN) seri acuan.

Namun, peringkat single A minus, bisa menjadi hambatan bagi investor tertentu, seperti dana pensiun yang ingin memboyong obligasi ini. "Agak sulit bagi jenis investor seperti ini, karena mereka dibatasi hanya boleh berinvestasi pada obligasi dengan rating minimal single A," papar Made.

Dana pensiun berbeda dengan asuransi dan manajer investasi yang lebih leluasa menghimpun obligasi tersebut. Dari sisi prospek, BPD Jateng terbilang cerah, sebab termasuk bank pembangunan daerah yang kinerja keuangannya baik.

Perseroan juga memiliki rating single A+. Tahun ini, penyaluran kredit perbankan memang cenderung melambat. Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) industri perbankan cenderung naik. "Tapi, BPD Jateng punya market sendiri untuk consumer loan.

Perbankan juga bakal kecipratan untung dari program pembangunan infrastruktur," ujar Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×