kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Perusahaan Borong Saham Blue Chip Sektor Energi Ini, Investor Perlu Ikut Beli?


Senin, 23 Oktober 2023 / 06:54 WIB
Bos Perusahaan Borong Saham Blue Chip Sektor Energi Ini, Investor Perlu Ikut Beli?
ILUSTRASI. Bos Perusahaan Borong Saham Blue Chip Sektor Energi Ini, Investor Perlu Ikut Beli?


Reporter: Akhmad Suryahadi, Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham blue chip sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi incaran bos-bos perusahaan. Apakah investor perlu mengikuti langkah untuk beli saham blue chip tersebut?

Saham blue chip energi yang jadi buruan tersebut adalah saham AKRA dari PT AKR Corporindo Tbk. Saham AKRA termasuk blue chip di Indeks LQ45 BEI pada periode Agustus 2023-Februari 2024.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental bagus dan nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Aksi beli saham AKRA dilakukan oleh jajaran manajemen PT AKR Corporindo Tbk. Terbaru, pembelian saham AKRA dilakukan oleh Soegiarto Adikoesoemo, yang merupakan presiden komisaris AKRA dan Haryanto Adikoesoemo yang adalah direktur utama AKRA.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Minggu (22/10), Soegiarto melaporkan pembelian 241.000 saham perusahaan penyalur bahan bakar minyak (BBM) tersebut. Jumlah tersebut setara 0,01% dari saham AKRA. Soegiarto membeli saham AKRA pada 13 Oktober 2023.

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik, Begini Arah Rupiah, IHSG, & Rekomendasi Saham Buat Investor

Pembelian saham AKRA ini dilakukan di harga rata-rata Rp 1.460. Dus, hitungan Kontan.co.id, Soegiarto merogoh kocek setidaknya Rp 351,86 juta dalam pembelian kali ini.

Sementara itu, Haryanto melaporkan membeli 301.200 saham AKRA dengan harga rara-rata pembelian Rp 1.442,49 per saham. Sehingga, total pembelian ini diestimasikan senilai Rp 434,47 juta. Pembelian saham AKRA dilakukan pada 12 Oktober 2023.

Dengan pembelian ini, porsi kepemilikan Soegiarto di saham AKRA semakin menggemuk. Sebelum pembelian, Soegiarto memiliki 100,36 juta saham AKRA atau setara 0,50%. Setelah pembelian, Soegiarto mengempit  100,60 juta saham AKRA atau setara 0,50%

Sementara kepemilikan Haryanto di AKRA naik menjadi 192,68 juta atau setara 0,96% dari semula 192,37 juta atau setara 0,95%. Pembelian ini dimaksudkan Soegiarto dan Haryanto untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung.

Rekomendasi saham AKRA

Pada perdagangan Jumat 20 Oktober 2023, harga saham AKRA ditutup di zona hijau, yakni di level 1.455 nnaik 15 poin atau 1,04%. Namun dalam perdagangan sepanjang pekan lalu, harga saham AKRA terakumulasi melemah 30 poin atau 2,02%.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman rekomendasi beli saham AKRA jika mampu menembus level Rp 1.470.

Target resistance saham AKRA di Rp 1.500-Rp 1.520, support di Rp 1.440. "Cutloss jika break di bawah Rp 1.420," ungkap Fanny pekan lalu.

Itulah rekomendasi saham blue chip AKRA. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×