CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.742   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.408   -11,90   -0,14%
  • KOMPAS100 1.162   -2,31   -0,20%
  • LQ45 847   -1,15   -0,14%
  • ISSI 293   -0,60   -0,21%
  • IDX30 440   -1,77   -0,40%
  • IDXHIDIV20 512   -2,21   -0,43%
  • IDX80 131   -0,24   -0,19%
  • IDXV30 135   -0,48   -0,36%
  • IDXQ30 141   -0,68   -0,48%

Bos BitMine Tom Lee: Krisis Likuiditas Market Maker Jadi Biang Kerok Kejatuhan Kripto


Jumat, 21 November 2025 / 08:33 WIB
Bos BitMine Tom Lee: Krisis Likuiditas Market Maker Jadi Biang Kerok Kejatuhan Kripto
ILUSTRASI. Harga Bitcoin.


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Tekanan jual yang menghantam pasar kripto belakangan ini diduga bukan sekadar aksi ambil untung atau sentimen makro, melainkan dipicu krisis likuiditas pada para market maker setelah kejatuhan pasar pada Oktober.

Dugaan itu disampaikan oleh Tom Lee, Chairman perusahaan treasury Ether, BitMine sebagaimana dilansir dari laman Cointelegraph pada Jumat (21/11/2025) .

Baca Juga: Tarif 50% AS Tak Goyahkan India, Ini yang Jadi Senjata Rahasia New Delhi

Dalam wawancara dengan CNBC pada Kamis (20/22/2025), Lee mengatakan bahwa crash pasar pada 10 Oktober yang memicu likuidasi senilai rekor US$20 miliar telah membuat sejumlah market maker “kecolongan” dan menghadapi masalah likuiditas serius.

Dengan modal yang menyusut akibat kerugian tersebut, serta berkurangnya modal dari trader yang menjadi sumber pendapatan utama mereka, market maker kini berada dalam posisi sulit.

“Akibatnya, mereka memperkecil neraca mereka untuk membebaskan lebih banyak modal,” ujar Lee.

“Jika mereka punya lubang di neraca dan perlu menghimpun modal, mereka harus secara refleks mengurangi neraca, mengurangi aktivitas trading. Dan ketika harga jatuh, mereka harus menjual lebih banyak lagi. Jadi, menurut saya, tekanan perlahan yang terjadi beberapa pekan terakhir mencerminkan market maker yang sedang pincang,” jelasnya.

Baca Juga: Jepang Isyaratkan Peluang Intervensi Valas, Yen Menguat

Lee, yang juga dikenal sebagai co-founder Fundstrat, menilai peran market maker di pasar kripto hampir menyerupai “bank sentral” karena mereka menyediakan likuiditas. Jika mereka terdampak, pasar pun akan merasakan efek domino.

“Pasar saham hari ini seperti gema dari apa yang terjadi pada 10 Oktober. Tetapi pada 10 Oktober, skala likuidasinya begitu besar sehingga benar-benar melumpuhkan market maker,” ujarnya.

Sebelum crash 10 Oktober, Bitcoin (BTC) diperdagangkan di atas US$121.000. Kini harga berada di kisaran US$86.900, mengikuti pola pelemahan pasar kripto secara keseluruhan.

Lee memperkirakan proses pelepasan posisi (unwinding) market maker masih akan berlangsung beberapa minggu ke depan sebelum pasar berangsur pulih.

Baca Juga: Pejabat The Fed Paulson: Keputusan Suku Bunga Desember Perlu Ekstra Hati-Hati

Ia menyinggung situasi serupa pada 2022 yang membutuhkan waktu delapan minggu hingga benar-benar mereda.

“Kita baru enam minggu memasuki proses ini. Jadi saya setuju bahwa kripto, Bitcoin dan Ethereum dalam beberapa hal menjadi indikator awal bagi pasar saham karena proses unwind tersebut, ditambah likuiditas yang kini pincang dan melemah,” katanya.

Selanjutnya: Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Ditutup di Zona Hijau Kemarin

Menarik Dibaca: 8 Drakor Ini Ceritakan Beratnya Hidup di Korea yang Penuh Tekanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×