Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII) memaparkan sejumlah arah strategi investasi ke depan.
Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan strategi investasi ASII terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama ialah investasi-investasi yang dibutuhkan untuk menggenjot kinerja dan optimalisasi bisnis inti Astra dan berkaitan untuk memperluas cakupan daripada bisnis inti.
Perlu diketahui, ASII memiliki tujuh lini bisnis inti, antara lain otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.
Baca Juga: Hingga Semester I-2024, Astra International (ASII) Serap Capex Rp 12,3 Triliun
"Tujuh lini bisnis inti kami ini harus kita optimalisasi dari waktu ke waktu dengan berbagai cara termasuk di antaranya adalah investasi-investasi baik di bisnis inti maupun bisnis yang berdekatan dengan bisnis inti," kata Djony saat paparan publik secara daring, Kamis (8/8).
Djony menerangkan, ada sejumlah investasi yang telah dilakukan untuk memperluas cakupan, misalnya berinvestasi di Bank Saqu yang merupakan digital dan investasi di platform penjualan mobil bekas, OLX.
Djony juga menyampaikan bahwa ASII selalalu menyelaraskan sektor-sektor potensial yang sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya, pada investasi di sektor layanan kesehatan, di mana ASII telah berinvestasi di platform Halodoc sejak tiga tahun lalu.
"Ini menjadi suatu strategic fit dalam ekosistem Astra, kami yakin jadi mesin pertumbuhan yang baik, investasi ini tidak jangka pendek tapi jangka panjang," ujarnya.
Lebih lanjut, Djony juga menerangkan bahwa manajemen ingin memperluas bisnis di sektor infrastruktur dan pertambangan non batubara. Investasi pada sektor pertambangan tersebut sejalan dengan aspirasi transisi di usaha alat berat dan pertambangan pada anak usahanya, PT United Tractors (UNTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News