kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kinerja Astra International (ASII) Berpeluang Membaik, Begini Rekomendasi Analis


Kamis, 08 Agustus 2024 / 19:46 WIB
Kinerja Astra International (ASII) Berpeluang Membaik, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Tenaga penjual menawarkan pembiayaan kredit kendaraan bermotor saat pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (25/7/2024). Pada sepekan pelaksanaan pameran otomotif tersebut, Astra Financial mencatat transaksi pengajuan pembiayaan kredit kendaraan bermotor mencapai Rp917,491 miliar. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan kinerja pada semester I 2024. Pendapatan dan laba bersih perseroan kompak turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Melansir laporan keuangan, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,85 triliun di semester I 2024. Ini turun 9,12% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 17,44 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda mengatakan, meski ada penurunan pada pendapatan dan laba bersih tetapi masih sesuai dengan ekspektasi. Dirinya melihat penyebab lesunya kinerja ASII dikarenakan penjualan mobil dan sepeda motor yang menurun. 

Selain itu juga disebabkan oleh bisnis pertambangan yang menurun terdampak oleh pelemahan harga batu bara dan juga segmen konstruksi. Kemudian investasi di GOTO yang mengalami kerugian sebesar Rp 817 miliar dan investasi di HEAL merugi sebesar Rp 34 miliar.

Baca Juga: Bos Astra International (ASII) Beberkan Strategi Investasi, Ini Sektor yang Diincar

"Menurut kami dari hasil kinerja ASII yang menurun tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap harga sahamnya," kata Vicky kepada Kontan, Kamis (8/8).

Vicky mengatakan, prospek ASII ke depannya diperkirakan masih berpeluang untuk adanya perbaikan kinerja dengan strategi bisnisnya untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang.

Adapun pendorongnya yaitu ASII akan membuat produk-produk yang terbaik dan memberikan layanan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. 

"Selain itu juga jaringan Astra yang banyak di Indonesia, mulai dari penjualan, ekosistem, baik pembiayaan, asuransi, hingga trade-in used car," jelasnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama mencermati, ASII yang mengalami downtrend memang sudah sejalan dengan dinamika yang terjadi. Di antaranya berkaitan dengan mobil listrik seperti dinamika insentif pajak misalnya. Selain itu, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia juga ikut mempengaruhi kinerja ASII.

 

Nafan menambahkan prospek kinerja ASII masih berkaitan dengan faktor stabilitias pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, faktor tersebut bisa mempengaruhi stabilitas permintaan, khususnya dari bisnis otomotif yang dimiliki ASII. 

"Jadi nanti akan mendorong permintaan sektor otomotif, bahkan kredit untuk kendaraan. Insentif PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) juga mudah-mudahan itu terus dilakukan,"

Disisi lain, Nafan juga melihat adanya potensi Bank Indonesia yang akan menurunkan suku bunga acuan pada awal kuartal IV-2024. Hal ini tentunya bakal mempengaruhi kinerja dari ASII.

Melihat hal tersebut, Vicky merekomendasikan untuk trading buy pada PT Astra International (ASII) dengan target harga Rp 4.910 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×