Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. BNI Securities mencoba menangkap potensi investor ritel di Jepang untuk bertransaksi di pasar saham Indonesia. Langkah ini dilakukan BNI Securities dengan menggandeng perusahaan sekuritas online asal Jepang, SBI Securities Co Ltd.
"Selama ini yang masuk ke Indonesia dari Jepang cuma institusi. Produk ritel saat ini belum disiapkan," kata Presiden Direktur PT BNI Securities Jimmy Nyo, Rabu (9/11).
Yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah ketersambungan sistem. Menurut Jimmy sistem interkoneksi dengan Jepang akan rampung pada Maret 2012. "Kami masih mengedukasi pasar di sana agar masuk ke Indonesia, " ujar dia.
Sekedar mengingatkan, SBI Securites memiliki 25% kepemilkan saham atas BNI Securities. Transaksi kepemilikan ini dirampungkan pada 8 Juli 2011.
Meski tak menyebut target nasabah ritel yang ingin dibidik, Jimmy memberi gambaran, SBI Securities saat ini memiliki 2,2 juta nasabah di Jepang. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibanding nasabah ritel Indonesia yang 350.000 nasabah.
BNI Securities juga belum bisa memberi kepastian produk saham yang akan ditawarkan pada nasabah Jepang. "Investor Jepang belum ketahuan mau saham apa tapi mereka mintanya blue chip dulu," pungkas Jimmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News