Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada kuartal I 2009, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatat penurunan penjualan dan pendapatan jasa sebesar 16,2% yoy menjadi Rp 78 miliar. Penurunan tersebut disebabkan adanya kemelorotan penjualan tanah dan rumah yang signifikan sebesar 72% yoy menjadi Rp 6,1 miliar dan penjualan tanah matang.
Pada tiga bulan pertama 2009, KIJA tidak mencatat penjualan tanah matang. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan tanah matang mencapai Rp 7,7 miliar. Kontributor terbesar pendapatan perusahaan yaitu jasa dan pemeliharaan mengalami kenaikan 20% yoy menjadi Rp 36,1 miliar. Akibatnya laba kotor juga mengalami penurunan 10,7% yoy menjadi Rp 41,1 miliar.
KIJA mampu menekan beban usahanya sebesar 12% yoy menjadi Rp 23,5 miliar. Dengan demikian, laba usaha hanya mencatat penurunan 9% yoy menjadi Rp 17,5 miliar.
“Kami memiliki outlook positif terhadap peningkatan kinerja KIJA. Perusahaan saat ini masih dalam tahap pemasaran kawasan industri tahap III,” jelas Maxi Liesyaputra, Analis BNI Securities. Menurutnya, potensi kenaikan kinerja juga berasal dari pengoperasian PLTG yang akan mulai dilakukan pada tahun ini.
Maxi menurunkan proyeksi kinerja KIJA untuk tahun ini menjadi Rp 597 miliar. Sebelumnya, KIJA memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 868 miliar. “Begitu juga target laba bersih kami turunkan menjadi Rp 49 miliar dari sebelumnya Rp 84 miliar. Kerugian yang dialami oleh KIJA pada kuartal I 2009 berasal dari luar operasionalnya,” jelasnya.
Maxi memberikan rekomendasi buy untuk saham KIJA dengan target harga saham dalam 12 bulan ke depan sebesar Rp 310.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News